Dosen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (TI FT-UB), L. Tri Wijaya, ST., MT., yang tergabung dalam I4T Team mendapatkan penghargaan 2^nd Place (Silver Medal) pada kompetisi inovasi sosial dan entrepreneurship internasional terbesar di Taiwan, Yunus Prize.

Babak final penghargaan kompetisi yang telah digelar untuk keempat kalinya tersebut berlangsung pada 19 Oktober 2019 di Yunus Social Business Centre, National Central University (NCU), Taiwan. Selain L. Tri Wijaya, tim I4T digawangi oleh Hanas Soebakti (CEO Co-Founder Raion Studio), Ivan Halim (Finalis Hult Prize) , dan Avedeo J (Head of Academic Dev & Financial Officer  HIMABINTRA UK Petra).

Pada kompetisi ini Tim I4T menciptakan ide bisnis perekrutan pekerja migran berkualitas secara online. Prototype aplikasi tersebut dinamakan Ai LAO.

“Jadi kami mengambil isu tentang penanganan pekerja migran Indonesia. Selama ini kan banyak pelanggaran admin di pihak agensi ataupun majikan dan pekerjanya,” jelas mahasiswa program doktor Business Intelligences & Analytics NCU itu.

Dari 55 pekerja migran yang disurvei, banyak yang mengeluhkan biaya layanan yang tinggi, proses yang berbelit, dan pelanggaran kontrak. Di lain sisi, banyak juga laporan mengenai pekerja migran yang bekerja tidak profesional.

“Jadi di fiturnya itu nanti modelnya kita branding sebagai agency yang baik, dimana informasi tenaga migran kita sampaikan secara detail, selain itu mulai proses rekrut hingga management talent dan promosinya diatur scara professional,” terangnya.

Dari kompetisi yang diikuti tim dari Vietnam, India, Amerika Selatan, Indonesia, dan Taiwan itu tim  I4T berhasil mendapatkan dana pembinaan sebesar NTD $ 50.000 untuk pengembangan lebih lanjut. (and)