
ICPEU 2021: Jawab Ketidakpastian Situasi dengan Solusi dan Inovasi
The 5th International Conference Planning in the Era of Uncertainty (ICPEU) kembali digelar, Senin (19/7/2021) secara daring. Konferensi yang diselenggarakan oleh Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) tersebut, di tahun ini memilih tema “Rural Urban Connectivity.” Ketua pelaksana ICPEU 2021, Gunawan Prayitno, SP., MT., Ph.D mengatakan agenda ICPEU 2021 ada du, pertama sesi keynote speaker lalu kedua parallel session.
Pada tahun ini, ICPEU 2021 menghadirkan 8 keynote speaker, mereka adalah Ir. M. Basoeki Hadimoljono Menteri PU RI, Dr. Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim, Prof. Kobayashi Kyoshi dari Kyoto University, Prof. Kenichiro Onitsuka dari Kyoto University, Prof. Murakami Keisuke dari Miyazaki University, Dr. tech. Christia Meidiana dari Universitas Brawijaya, Dr. Joe Ravetz dari University of Manchester dan Dr. Suprapedi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
“Seluruh peserta berjumlah 278 participant, artikel yang masuk 73 artikel kemudian 44 presenter dan 150 non presenter yang berasal dari 6 negara yakni Indonesia, Jepang, Inggris, Australia, Taiwan, dan Malaysia,” ungkapnya.
Gunawan menjelaskan latar belakang pemilihan tema karena hubungan antara pedesaan dengan daerah perkotaan sangat erat. Bagaimana menghubungkan antara desa dan kota karena ketika era ketidakpastian yang besar dalam perencanaan ini apalagi menghadapi Covid-19 pasti berdampak pada wilayah pedesaan juga perkotaan. Harapannya ketika ada koneksi yang baik antara desa dan kota bisa saling support, apalagi dlam menghadapi dampak Covid-19.
Indonesia bisa mengambil banyak pelajaran bagaimana negara-negara berkembang dan negara-negara maju seperti Inggris, Jepang, Taiwan bisa menghubungkan antara wilayah desa dan kota. Dengan menghadirkan para pemangku kebijakan dan akademisi bisa diambil benang merahnya sehingga menciptakan sebuah perencanaan di masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Dekan FT UB, Prof. Hadi Suyono menuturkan, masa ketidakpastian yang menantang harus ditangani dan ditanggapi dengan menggunakan solusi cerdas dan berbagai terobosan. Hasil kajian dan inovasi di berbagai sektor sangat dibutuhkan.
“Menyikapi situasi ini, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya juga terus melakukan penyesuaian dan perbaikan, dengan melakukan sebagian besar akademik kegiatan sebanyak mungkin melalui metode online. Konferensi internasional ICPEU 2021 juga dilakukan secara virtual. Namun, saya yakin bahwa ide dan berbagi pengetahuan dapat tetap dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Hadi berpendapat, tema yang diambil sangat relevan dengan situasi global yang di hadapi saat ini. Ia yakin forum ini akan menghasilkan kontribusi yang signifikan kepada dunia global. (kanal24/mic)