Top

Pasca KKM FT UB, Wisata Perkebunan Jeruk Desa Kucur Menjadi Daya Tarik Baru Bagi Masyarakat

Selasa (11/2/2025), Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-45 FT UB telah resmi ditutup pada hari Jum’at lalu, akan tetapi dampak positif pelaksanaanya terus dirasakan di desa Kucur. Desa Kucur, yang terletak di bawah kaki Gunung Putri Tidur, kini semakin dikenal sebagai destinasi wisata menarik setelah pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang memberikan dampak positif bagi perkembangan desa tersebut.

Banyaknya wisatawan yang datang di perkebunan jeruk desa Kucur.

Banyaknya wisatawan yang datang di perkebunan jeruk desa Kucur.

Salah satu hasil positif dari KKM adalah berkembangnya sektor pariwisata yang melibatkan perkebunan jeruk yang subur di kawasan ini. Perkebunan jeruk yang luas dan terawat dengan baik menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam yang asri.

Keindahan alam Desa Kucur, dengan latar belakang Gunung Putri Tidur, memberikan pengalaman wisata yang menyegarkan dan mendalam, memadukan alam, pertanian, dan budaya lokal. Wisatawan bisa menikmati panorama hijau perkebunan jeruk yang berbatasan langsung dengan hutan pegunungan.

Tak hanya memberikan manfaat bagi para wisatawan, dengan berkembangnya sektor pariwisata di desa Kucur maka diharapkan juga berdampat pada peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Beberapa warga juga sudah terlihat untuk mendirikan warung makan di daerah sebelum memasuki Perkebunan.

Selain itu, menurut keterangan dari Kepada Desa Kucur, Abdul karim, S.Pd. saat ini sedang dibangun beberapa pondok yang nantinya ditujukan untuk para wisatawan yang akan menginap di daerah Perkebunan.

“Saat ini 2 pondok sedang dalam tahap pembangunan. Rencananya akan kami bangun 10 pondok hal ini memang menjadi tujuan awal kami untuk membuka desa pariwisata. Dengan adanya KKM dari FT UB tentunya akan membantu mengenalkan nama desa Kucur”, terangnya.

Kepala Desa Kucur, Abdul Karim saat wawancaranya bersama Humas FT.

Kepala Desa Kucur, Abdul Karim saat wawancaranya bersama Humas FT.

Beliau juga menjelaskan bahwa desa Kucur saat ini dikenal sebagai desa mandiri. Banyak sekali dari desa lain berkunjung ke desa kucur untuk belajar bagaimana masyarakatnya dapat mandiri tanpa menunggu bantuan dari pemerintah. Dengan adanya perkebunan jeruk ini maka membantu peluang usaha tidak hanya dari perkebunan tapi juga dari sektor pariwisata.

Diharapkan wisatawan yang datang juga turut membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam dan pertanian lokal, khususnya perkebunan jeruk yang menjadi komoditas utama desa ini. Pendapatan dari sektor pariwisata memberikan harapan bagi masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dengan adanya program KKM lalu yang mendukung pengembangan pembangunan di Desa Kucur kini menjadi contoh sukses kolaborasi antara dunia pendidikan, masyarakat desa, dan sektor pariwisata dalam menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Ke depannya, diharapkan lebih banyak desa di Indonesia yang bisa mengikuti jejak Desa Kucur, menjadikan alam dan pertanian sebagai sumber daya utama untuk kesejahteraan masyarakat.[drn]

 

Skip to content