FT UB Gandeng EduSquad Selenggarakan Sosialisasi Instrumen Baru LAM TEKNIK
Dalam upaya meningkatkan kualitas akreditasi program studi dan kesiapan menghadapi evaluasi eksternal, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) bekerja sama dengan EduSquad menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Instrumen Baru LAM TEKNIK. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Prof. Ir. Suryono, Gedung Dekanat FTUB, pada Selasa (10/6/2025) dan dihadiri oleh perwakilan Fakultas Teknik seluruh universitas yang ada di Indonesia. Tercatat 116 pesertadari 29 perguruan tinggi hadir memenuhi Auditorium Prof. Ir. Suryono. Secara resmi, kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP.
LAM TEKNIK (Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik) merupakan badan akreditasi yang secara khusus menangani akreditasi program studi teknik di Indonesia. Mulai tahun 2025, LAM TEKNIK resmi menerapkan instrumen baru. Dengan adanya sosialisasi ini, akan memberikan pemahaman mendalam mengenai instrumen baru yang disusun oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik (LAM Teknik) dan mendorong perguruan tinggi untuk menerapkan budaya mutu secara berkelanjutan.
Dekan FT UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., menjelaskan bahwa instrumen baru ini merupakan upaya peningkatan kualitas pendidikan teknik di Indonesia. Beliau juga menjelaskan pentingnya audit internal mutu (AIM) sebagai mekanisme evaluasi berkelanjutan.
“Instrumen ini menuntut perubahan dari empat kriteria menjadi sembilan kriteria, dengan fokus pada relevansi, akuntabilitas, dan visi saintifik berbasis local wisdom. Ini langkah besar untuk memastikan pendidikan tinggi kita sejajar dengan standar global. Selain itu, FT UB telah rutin melakukan AIM setiap semester untuk memastikan semua program studi siap menghadapi perubahan standar ini”, terangnya.
Sementara itu Sekretaris Komite Eksekutif LAM Teknik, Prof. Ir. Meilana Dharma Putra, ST., M.Sc., Ph.D., IPM, menjabarkan tantangan utama dalam penerapan instrumen baru dimana untuk memperkuat bobot outcome hingga 40%, sesuai dengan arahan kampus berdampak. Fokusnya pada penguatan basic science, keselamatan laboratorium, dan kemampuan perancangan yang membutuhkan penyesuaian besar. Beliau juga menekankan pentingnya perubahan mindset di kalangan perguruan tinggi.
“Akreditasi bukan lagi sekadar rutinitas lima tahunan, tetapi harus menjadi bagian dari budaya mutu tahunan yang berkelanjutan. Dengan cara ini, proses akreditasi tidak akan menjadi beban, melainkan peluang untuk terus meningkatkan kualitas”, jelasnya.
Selain paparan dari Prof Hadi dan Prof. Meilana materi sosialisasi disampaikan juga oleh Prof. Ir. Markus Hartono, S.T., M.Sc., Ph.D., CHFP., IPU., ASEAN. Eng serta Ir. Ika Noer Syamsiana, S.T., M.T., Ph.D, IPU., ASEAN Eng., APEC Eng. Fokus utama diskusi meliputi perubahan substansial pada instrumen LAM TEKNIK, penyesuaian dokumen borang, pendekatan OBE, serta pentingnya evidensi dan data pendukung berbasis sistem.
Para peserta tampak antusias mengikuti jalannya sosialisasi, yang disajikan secara interaktif dengan sesi tanya jawab. Dosen dan pengelola prodi juga diajak untuk menelaah tantangan dan solusi dalam implementasi kurikulum berbasis capaian pembelajaran.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, FTUB berharap seluruh program studi dapat segera menyesuaikan diri dengan instrumen baru dan meningkatkan sinergi antarunit dalam mendukung proses akreditasi. Selain itu harapannya seluruh program studi keteknikan yang hadir pada sosialisasi ini dapat mencapai peringkat akreditasi unggul sesuai dengan standar LAM TEKNIK dan mendukung pencapaian visi universitas menuju reputasi global.[drn]