Top

BrantaSae, Persembahan Teknik Pengairan Untuk Monitor Kualitas Air Brantas

Sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan kualitas air yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh , beberapa studi terakhir membahas Sungai Cikapundung di Bandung, Kali Progo di Yogyakarta, Sungai Serayu, Sungai Bengawan Solo, dan termasuk Sungai Brantas di Jawa Timur.

Sungai yang tercemar/berkualitas buruk memiliki potensi untuk memperburuk kualitas air tanah. Tentu saja hal ini akan menjadi situasi yang mengkhawatirkan jika tidak ada aksi-aksi peningkatan kualitas air, khususnya di badan sungai.

Dengan tantangan tersebut, warga dan komunitas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas tidak berpangku tangan dan telah melakukan kontribusi nyata dengan beberapa kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas air dan lingkungan.

Sayangnya, kebanyakan dari kegiatan lingkungan yang sudah dilakukan tersebut belum terdokumentasi.

Departemen Teknik Pengairan (DTP) berkeinginan untuk untuk mengidentifikasi dan belajar dari berbagai macam aksi-aksi yang berkaitan dengan kualitas air yang sudah dilakukan oleh khalayak umum di DAS Brantas.

Website BrantaSae (https://brantasae.ub.ac.id/), sebuah aplikasi peta berbasis web persembahan DTP yang didesain sebagai wadah berbagi pengetahuan dan kegiatan tentang aksi-aksi kualitas air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

DTP membangun website ini dengan konsep Citizen Science/sains khalayak, yaitu masyarakat umum bisa berkolaborasi dengan akademisi dalam mengoleksi, menuliskan, mengelompokkan, dan atau menganalisis data yang bisa berkontribusi dalam peningkatan pemahaman kita akan sebuah subyek dengan ranah saintifik.

BrantaSae dikembangkan dengan kerja sama antara DTP Universitas Brawijaya dengan Department of Water Management Delft University of Technology dan Hanzehogeschool Groningen dari Belanda.

Website BrantaSae dibangun dengan mengambil ide dari sister portal ClimateScan yang sudah dipakai oleh lebih dari 5000 aksi-aksi adaptasi iklim secara internasional.

BrantaSae telah dikembangkan sejak Juni 2021 dan diperkenalkan ke publik dalam event WINNER Conference Oktober 2022 lalu.

Nama website BrantaSae memiliki beberapa makna. Dalam Bahasa jawa memiliki dua makna; Brantas Ae, hanya ada satu Brantas dan Brantas Sae, Brantas selalu dalam kedaan baik atau Brantas yang selalu memberikan kebaikan.

Kepanjangan BrantaSae dalam Bahasa Inggris adalah: Brantas Basin System of Assessment and Environmental Research.

Pada tanggal 19 Oktober 2022 lalu, Sebrian Mirdeklis Beselly Putra, S.T., M.T., M.Eng., perwakilan DTP UB bersama dengan Prof Floris Boogaard dari Hanzehogeschool Groningen, menyajikan paparan tentang BrantaSae dalam salah satu sesi di konferensi WINNER.

WINNER (https://winner.or.id/) adalah sebuah inisatif yang dibuat oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Nuffic Neso Indonesia, Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), the Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW), dan the Dutch Reseach Council (NWO).

Pada tahun ini WINNER dilakukan secara hybrid dan dibuka oleh Menteri Pendidikan, Budaya, dan Sains Kerajaan Belanda dan MenDikbudristekdikti Nadiem Makariem.

Teknik Pengairan berharap agar website ini bisa dimanfaatkan tidak hanya oleh masyarakat luas tetapi juga akademisi dan pemerintah untuk saling berbagi kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas air, saling mempelajari, dan bisa mencari solusi yang baik untuk peningkatan kualitas air.

“Ini adalah salah satu bentuk nyata, sumbangsih Teknik Pengairan sebagai salah satu pusat pengetahuan sumber daya air dalam solusi peningkatan kualitas air dan lingkungan,” pungkas Sebrian. (HumasFT)

Skip to content