Top

Arsitektur UB Rancang Seni Mural Untuk Terapi Panca Indera

Kampung RW 3 Sukun merupakan salah satu kampung yang mengikuti Festifal rancang Malang pada tahun 2017. Festival rancang Malang adalah program kegiatan kota Malang dalam mencari, menentukan, dan mengembangkan kampung tematik sebagai daya tarik wisata baru di kota Malang.

Saat itu kampong ini mengikuti Festival rancang Malang dengan didampingi oleh tim Fakultas Teknik UB namun sayangnya tidak masuk ke dalam 10 besar, sehingga kampung ini belum menjadi prioritas binaan pemerintah kota Malang dalam hal pembangunan kampung tematik.

Pada ulang tahun jurusan Arsitektur tahun 2018, kampung RW 3 Sukun ini menjadi obyek bina kampung yang merupakan salah satu bagian dari program ulang tahun jurusan Arsitektur. Kedua belah pihak bekerjasama dalam menyediakan fasilitas bermain  anak di gang ramah anak bagi warga kampung.

Gang ramah anak merupakan ruang terbuka publik yang penting bagi warga kampung ini dikarenakan terbatasnya lahan permukiman dan masing-masing rumah saling berhimpitan dengan rumah lain, sementara bagian depan rumah langsung menghadap jalan. Halaman rumah umumnya dijadikan teras dengan penutup lantai tabpa ad ataman sebagai ruang terbuka . Gang ramah anak digunakan untuk bermain dan bercengrama saat sore hari.

Sejak tahun 2015, himpunan jurusan Arsitektur dalam kegiatan mitra kampung membantu dalam desain dan pembangunan mainan anak di kampung tersebut. Namun kondisi mainan tersebut sudah berkarat dan tidak digunakan dengan baik oleh warga. Sehingga pada tahun 2018 Jurusan Arsitektur merevitalisasi fasilitas bermain anak yang sudah ada. Fasilitas bermain anak yang dibuat oleh tim adalah labirin putar dan puzzle warna-warni.

Pada gang ramah anak, terdapat beberapa spot mural/lukisan graffiti yang dibuat oleh warga kampung. Grafitti ini menambah daya tarik lain bagi kampung. Selain membuat suasana bermain menjadi lebih berwarna, umumnya juga digunakan untuk selfi oleh tamu saudara pemilik rumah-rumah yang ada di gang tersebut.

Tahun ini tim yang diketuai oleh Dr. Eng. Novi Sunu Sri Giriwati kembali ke kampung itu untuk melanjutkan kegiatan pendampingan yang telah dilakukan. Turut telibat dalam tim ini antara lain Dr. Lisa Dwi Wulandari, ST., MT, Subhan Ramdlani ST., MT., Indyah Martiningrum, dan Muhammad Satya Aditama, ST., MT.

Melihat adanya potensi warga kampung yang berprofesi menjadi pelukis, maka tim pengabdian menganggap peting pendampingan kampung terapi dalam hal seni mural yang estetis.

Pada progam PKM ini, tim memberikan bantuan cat kepada warga untuk dimanfaatkan sebagai bahan untuk tim dan warga bergotong royong melukis bersama-sama. Desainnya menggunakan hasil karya mahasiswa arsitektur dari mata kuliah Desain Matra.

“Dengan adanya ruang terbuka public ini kami ingin agar anak-anak semangat dalam bermain di kampungnya sendiri. Seni graffiti selain memperindah juga dapat menjadi daya tarik  wisata bagi warga kampung, maupun bagi warga luar kampung,” pungkas Novi. (mic)

Skip to content