Top

Teknik Industri UB Bekali Wawasan K3L pada UMKM Kota Malang

Jumlah UMKM di Kota Malang semakin meningkat jumlahnya selama 10 tahun terakhir. Namun peningkatan jumlah tersebut tidak diiringi dengan peningkatan kualitas UMKM. Sedikit sekali UMKM yang naik kelas, misalnya dari usaha mikro menjadi usaha kecil atau menengah.

“Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran dari pelaku usaha untuk menerapkan proses produksi yang sesuai standar, misalnya dari aspek K3L (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan),” beber Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA., dosen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (TI FT-UB).

Dosen yang juga mengampu mata kuliah Psikoloi Industri ini menjelaskan apabila UMKM menerapkan K3L sederhana, maka akan banyak sekali manfaat jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya kebersihan tempat kerja, produktivitas karyawan meningkat, dan memperbaiki citra usaha.

Oleh karena itu, tim dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya menggelar Workshop K3L (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan) untuk Meningkatkan Safety Awareness bagi UMKM di Kota Malang.

Selain Dewi sebagai ketua, kegiatan bertajuk Pengabdian Kepada Masyarakat ini melibatkan dosen Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholilhah, ST., M.Kes., IPU., Ir. Ishardita Pambudi Tama, ST., MT., Ph.D., IPU., Rio Prasetyo Lukodono, ST., MT., Suluh Elman Swara, ST., MT., dan Astuteryanti Tri Lustyana, ST., MT.

Workshop berlangsung pada 28 September 2019 di Auditorium Gedung Teknik Industri dengan persiapan selama 3 bulan. Adapun tujuan workshop ini adalah Membantu UMKM untuk memahami teori K3L, membantu UMKM untuk mengidentifikasi potensi bahaya terkait K3L di area produksi, dan membantu UMKM untuk merancang area produksi agar lebih aman dan nyaman.

“Kegiatan terlaksana dengan lancar dan sukses. Peserta antusias mengikuti materi yang disampaikan, karena merupakan pengetahuan yang baru bagi pelaku UMKM. Disamping itu peserta juga melakukan praktik mengidentifikasi risiko K3L pada bentuk tabel yang telah disediakan oleh Panitia,” ujar dosen alumni National Taiwan University of Science and Technology tersebut.

Selain itu, peserta berlatih mengidentifikasi potensi bahaya, sumber potensi bahaya, lokasi potensi bahaya/operator terkait, dampak apabila potensi bahaya terjadi, upaya untuk mengurangi dampak potensi bahaya.

“Identifikasi tersebut meliputi potensi bahaya kimia, biologi, ergonomi, lingkungan, kebakaran, listrik, mekanikal, housekeeping, air minum, toilet dan tempat cuci, ruang makan, P3K, dan transportasi,” jelas Dewi.

Setelah mengikuti kegiatan Workshop K3L dan berdasarkan hasil kuisioner Indeks Kepuasan Peserta, pemahaman pemilik UMKM mengenai teori K3L meningkat setelah mengikuti kegiatan workshop, pemilik UMKM mampu menidentifikasi potensi bahaya K3L di area produksi sesuai terkait potensi di usaha atau lantai produksi, dan pemilik UMKM bisa memberikan rancangan perbaikan area produksi melalui praktik 5S.

Adapun UMKM Kota Malang yang telah mengikuti workshop tersebut antara lain pengusaha keramik dinoyo, Boltapiet, Pempek Mang Ferry, Omah Taloen, Dinithea, Lakshmee Indonesia, MBA Furniture Malang, Keripik Tempe Moro Joyo, Aryo Putra, dan Sunan Agung. (and)

Skip to content