Tim Tirta Altara 64, perwakilan Teknik Pengairan 2016 berhasil menjadi Juara 1 pada lomba Dam Innovation Contest, Undip Semarang, 12-15 Nov. 2019.

Di bawah bimbingan Dr. Runi Asmaranto, ST., MT., tim yang terdiri dari Muhammad Fahmi Khoiruddin, Haidar Naufal Majid, dan Ekhsan Zainuri mengusung karya mengenai Perencanaan Bendungan Pengendalian Banjir pada Lahan Sempit Perkotaan.

Ketiga  mahasiswa pengairan angkatan 2016 ini membuat karya dengan judul Inovasi long storage detention dam terintegrasi untuk pengendalian banjir perkotaan berkonsep Economy, Environment, and social development (Ecencial-Dev).

Salah satu anggota tim, Ekhsan menuturkan bahwa karya ini dilatarbelakangi oleh pesatnya pertambahan jumlah penduduk di kota-kota besar di Indonesia yang berdampak pada peningkatan kebutuhan akan sumber daya air.

“Tak hanya kebutuhan akan SDA yang naik, namun juga perubahan tata guna lahan yang dapat menyebabkan kerusakan pada Daerah Aliran Sungai (DAS), salah satu dampaknya adalah timbulnya bencana banjir,” tuturnya.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2019, sejak Januari hingga Februari telah terjadi sebanyak 88 kejadian banjir yang merugikan sebanyak 90.274 orang dan kerusakan rumah sebanyak 952 unit.

Berdasarkan permasalahan itu bendungan di perkotaan dapat menjadi solusi, namun pembangunannya menimbulkan banyak kendala, diantaranya terbatasnya lahan serta kemungkinan tidak bisanya dilakukan pembebasan lahan.

“Bisa memanfaatkan sungai sebagai tampungan banjir. Maka dari itu, dibutuhkan solusi inovatif dengan didukung sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menyelesaikan kompleksitas masalah tersebut,” ujar Fahmi menambahkan.

Dengan demikian tim merencanakan inovasi pembangunan bendungan urugan pengendali banjir pada lahan terbatas perkotaan dengan kondisi quarry tanah yang jelek dan merencanakan konsep pembangunan bendungan urugan pengendali banjir yang bersinergi antara pemerintah dan masyarakat. (mic)