Top

Tingkatkan Kapasitas Mikro Hidro, Tim Doktor Mengabdi UB Sukses ‘Terangkan’ Tanah Merah

Dusun Tanah Merah merupakan salah satu dusun terpencil di Lereng Gunung Argopuro yang belum menikmati listrik dari PLN. Dusun ini masuk dalam wilayah Desa Batur, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Untuk menuju ke sana, harus ditempuh dengan roda 4 melalui jalan sempit berupa jalan tanah dan sebagian makadam, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan roda 2 (dua) sejauh kurang lebih 3 km.

Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB), melakukan pengabdian ke desa terpencil tersebut. Tim yang diketuai oleh Dr. Runi Asmaranto, ST.,MT (FT) ini beranggotakan Dr.Eng. Ir. Dhenny Widhiyanuriyawan (FT), Dr. Sugiarto, ST.,MT (FT), dan Mangku Purnomo, PhD (FP).

Berbagai program berkelanjutan dilaksanakan. Tahun ini, Tim DM ini melakukan kegiatan peningkatkan kapasitas pembangkit Mikro Hidro melalui perbaikan saluran pembawa dengan inovasi kombinasi pemasangan konstruksi bronjong/gabion. Dipadukan karung beras bekas disamping bronjong untuk menahan rembesan melalui celah-celah bronjong.

“Pembangunan saluran pembawa dengan panjang sekitar 30 m ini dilakukan dengan tujuan menjaga agar saluran pembawa tetap mengalirkan debit inflow menuju pipa pesat/penstock PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro), baik saat terjadi banjir disungai utama maupun pada musim kemarau,” jelas Dr. Runi.

Pada kegiatan Doktor Mengabdi ini, selain dilakukan pemberdayaan energi melalui perbaikan saluran pembawa, juga dilakukan perbaikan jaringan listrik melalui perbaikan kabel utama sepanjang 100 m, perbaikan lampu penerangan jalan, bantuan alat-alat pertukangan seperti alat gerinda listrik, alat pasah listrik (mesin serut) untuk pertukangan, dimana semuanya memanfaatkan energi mikro hidro yang tidak dimanfaatkan pada siang hari.

Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi anggota kelompok masyarakat pengelola mikro hidro Tanah Merah. “Selain alat-alat tersebut diatas, juga diserahkan 1 unit mesin chopper untuk pencacah kompos berkapasitas 150 kilogram per jam, beserta mesin penggerak diesel bertenaga 8 HP, untuk membantu mitra peternak sapi yang tergabung dalam Pokmas PLTMH dalam mencampur pakan ternak,” tambah Runi.

Menurutnya, Dusun Tanah Merah ini merupakan dusun terpencil di lereng Gunung Argopuro dan sudah selayaknya kegiatan pengabdian dilakukan disini, karena belum semua warga menikmati aliran listrik dari PLN.

“Kami berharap, dengan program DM disini akan membuat masyarakat semakin berkembang dan sejahtera. Semakin terang pada malam hari, dan bisa melakukan kegiatan belajar dan mengaji ba’da Maghrib,” tandas Runi.

Senada, Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) pengelola PLTMH, Aan Sugiantoro, mengatakan, dengan bantuan program DM, pada kondisi musim kemarau terjadi peningkatan debit inflow sebesar 10 persen, jika dibandingkan kondisi sebelumnya. “Sehingga kami masih bisa merasakan energi listrik dimana mampu menghasilkan daya 6 kilo watt yang dimanfaatkan oleh warga,” terang Aan.

Kedepan, Pokmas PLTMH ini harus tetap dikembangkan meskipun suatu saat semua sudah terlayani listrik oleh PLN. Sebab energi listrik PLTMH ini, bisa tetap digunakan untuk meningkatkan perekonomian warga melalui kegiatan pertukangan atau pengolahan produk-produk pertanian dan peternakan berbasis kemandirian energi, seperti mikro hidro dan biogas.

“Sisi positif lain jika di hulu sungai ada PLTMH, masyarakat menyadari bahwa listrik mikro hidro yang dihasilkan diperlukan kontinuitas debit sungai, sehingga mereka tidak akan menebang kayu di hulu yang akan menurunkan debit pada musim kemarau. Bahkan banjir lahar di musim penghujan,” tambah Aan.

Sementara itu, Dr. Sugiarto, ST.,MT (FT) mengatakan, menggunakan BUMDES yang sudah terbentuk di Desa Batur, dapat dioptimalkan dan dikelola secara mandiri dalam pengolahan beberapa produk-produk unggulan Tanah Merah, seperti gula aren, kopi, pisang, pengembangan pupuk organik, dan lainnya. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Selain itu, diperlukan pelatihan pembuatan pakan ternak, sehingga kegiatan peternakan khususnya penggemukan sapi juga semakin meningkat, dan menambah keahlian peternak di Desa Batur, dengan dikombinasikan melaui pemberdayaan masyarakat yang didanai ADD atau CSR,” tutur Sugiarto.

Pada kegiatan Doktor Mengabdi ini juga dilakukan kegiatan pendampingan oleh desa melalui pembangunan fisik bedah rumah yang dilakukan pada rumah Mishur di RT08/RW04, salah satu anggota Pokmas PLTMH Tanah Merah.

Skip to content