Top

Arsitek UB Merencanakan Pembangunan Ponpes Terpadu Tujuan Wisata Religi

Perkembangan pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur semakin pesat dengan ditunjukkannya oleh pembangunan dan penambahan fasilitas-fasilitas pondok pesantren yang sudah ada maupun adanya pondok pesantren baru yang bermunculan dalam dasawarsa terakhir ini. Sedangkan pondok pesantren di daerah pesisir pantai selatan Malang sendiri terbilang masih jarang, dikarenakan fungsi utama yang lebih berkembang adalah pada sektor pariwisatanya.

Di sisi lain, mitra dan pemilik lahan berencana mengembangkan pusat pendidikan agama Islam terpadu dalam bentuk pondok pesantren yang berlokasi di pesisir pantai untuk menghadirkan suasana belajar baru yang jauh dari keramaian kota, serta lebih dekat dengan alam.

Di Malang Raya sendiri sudah cukup banyak terdapat pondok pesantren yang turut menambah jumlah pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur. Namun, belum ada yang memiliki konsep pusat pendidikan agama yang terpadu dengan pendidikan karakter, ditambah dengan keunikan lokasi yang terletak di pesisir pantai.

Sepuluh orang dosen dan mahasiswa tim pengabdian Jurusan Arsitektur menggandeng mitra yang merupakan penasehat dan pembina pondok pesantren di Pantai Pawonan, merencanaan pembangunan pondok pesantren di Pantai Pawonan, Dusun Bajulmati, Kecamatan Gedangan, yang berjarak sekitar 64km dari Kota Malang.

Diketuai oleh Wasiska Iyati, ST., MT, tim ini beranggotakan empat dosen (Andika Citraningrum, ST., MT., M.Sc., Jono Wardoyo, ST., MT., Ir. Jusuf Thojib, MSA., dan Ir. Heru Sufianto, M.Arch.St, Ph.D.) dan lima mahasiswa (Ratna Arianda Juwita/2015, Zai Dzar Al Farisa/2015, Wahyu Kresna Kartika/2016, Ariz Adhani Satria Budianto/2016, dan Anwar Subekhi/2016.

Tim melakukan diskusi dengan mitra dan survey lokasi pada bulan Juni 2019, sedangkan untuk proses desain dan produksi gambar dilakukan pada bulan Juli-September 2019.

Dari hasil diskusi tim memprioritaskan masalah pada tiga hal pokok; Kebutuhan visualisasi gambar desain untuk pengajuan dan pengumpulan dana pembangunan, Kebutuhan konsep rancangan bangunan dan lingkungan pondok pesantren, dan  Kebutuhan pedoman perencanaan bangunan dan penataan lingkungan untuk mewujudkan pembangunan pondok pesantren yang tertata dengan baik.

“Kami ingin mengonsep ponpes yang sehat, nyaman, teratur, dan mempertimbangkan potensi penambahan gedung baru pada lahan perencanaan dan perluasan lahan. Selain itu juga memperhatikan aspek kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bangunan, serta kelestarian lingkungan alam,” beber Wasiska.

Mitra dan pemilik lahan memiliki rencana untuk membangun pondok pesantren terpadu dengan pendidikan setingkat TK, SD (MI), SMP (MTS), dan SMK, yang  terpadu dengan pusat pendidikan karakter, sekaligus menjadi percontohan/pelopor pusat pendidikan agama Islam yang mampu memberikan pendidikan formal, soft skill maupun hard skill guna menghasilkan generasi-generasi muda penerus bangsa yang cerdas, agamis, berjiwa kewirausahaan, serta berkompeten dalam menghadapi tantangan zaman ke depan.

Perencanaan pembangunan ini diharapkan dapat menghadirkan suasana pembelajaran yang lebih tenang dan jauh dari keramaian kota, lebih mendekatkan diri para santri kepada lingkungan yang alami, serta membantu penyebaran pusat pendidikan agama Islam khususnya di daerah Malang Selatan.

Di sisi lain, kemampuan berwirausaha juga ditekankan dalam Pendidikan pondok pesantren, sehingga diharapkan potensi tapak di pesisir pantai dapat mendukung program-program kewirausahaan santri melalui integrasi fungsi pondok pesantren dengan fungsi wisata religi.

“Di sini kami desainkan prototipe dengan konsep yang selaras dengan alam namun tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip Islami  yang tidak hanya menyediakan fasilitas pendidikan agama, namun juga pendidikan karakter. yang sekaligus dapat menjadi destinasi wisata religi,” pungkas Dosen yang biasa dipanggil Bu Wawa ini. (mic)

Skip to content