Top

Arsitektur UB Dampingi Pengembangan Ponpes di Wajak

Pembentukan moral spiritual anak bangsa yang berakhlak mulia adalah faktor kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang berjiwa Pancasila, berjati diri bangsa Indonesia.

Di akhir tahun 2018 hingga awal tahun 2019, DrEng Ir Herry Santosa ST MT beserta empat anggota timnya memberikan layanan konsultatif dan bantuan teknis terhadap kegiatan perencanaan dan perancangan Pengembangan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mamba’ul Abyad, Desa Sumberputih, Dusun Sumbernongko, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Tim yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Wulan Astrini ST MDs, Indyah Martiningrum ST MT, Subhan Ramdlani ST MT, dan Abraham Mohammad Ridjal ST MT.

Selama hampir 6 bulan  kelimanya memberikan bantuan teknis penyusunan dokumen Detail Engineering Design (DED) pada pengembangan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Mamba’ul Abyad (Ponpes TQMA), Desa Sumberputih, Dusun Sumbernongko, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

“Pengelola ponpes ini ingin mengembangkan fasilitas pendidikan berkonsep Islam yang memenuhi syarat terkait perkembangan dan pertumbuhan jumlah santri putra dan putri,” ujar Ketua Jurusan Arsitektur ini.

Tapak lokasi pengembangan Ponpes TQMA sendiri terletak di Desa Sumberputih Dusun Sumbernongko Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Ketersediaan lahan 10000 m2.

Tim Pendekatan perencanaan dan perancangan pengembangan Ponpes TQMA menggabungkan pendekatan Arsitektur Regional Kawasan dan Ekletik Sejarah, dengan tetap melihat potensi alamiah serta ketersediaan sumber daya manusia yang ada.

Dalam pelaksanaannya tim melakukan kegiatan wawancara dengan pimpinan pondok pesantren, kegiatan observasi lapangan langsung ke lokasi, dokumentasi serta pengukuran lahan untuk pengembangan pondok pesantren.

Setelah pengumpulan data primer itu tim menganalisa konsep-konsep kebutuhan ruang, tata ruang bangunan, serta tampilan visual bangunan pondok yang akan dikembangkan pada lahan pengembangan.

Penyusunan rencana dan desain pengembangan dilakukan setelah memperoleh kesepakatan dengan pimpinan dan staf pondok pesantren mengenai keseluruhan konsep ruang, tata ruang serta tampilan visual bangunan pengembangan pondok pesantren.

“Alhamdulillah, DED Master Plan telah disetujui dan akan dipergunakan sebagai arahan proses pembangunan,” tukasnya.

Tim Berharap agar dengan pengembangan fasilitas ini kelengkapan fasilitas dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan yang ada. Kegiatan ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan pendampingan berkala dan berkelanjutan terhadap proses pembangunannya. (mic)

Skip to content