Top

Dosen Teknik Industri Tingkatkan Brand Awarness Lele

Produk pangan organik saat ini mendapatkan perhatian dari masyarakat seiring dengan bergesernya pola hidup masyarakat yang lebih mementingkan kualitas kesehatan manusia dan lingkungan.

Dengan tren ini, produk organik telah berkembang dengan cepat di seluruh dunia. Salah satu produk pangan organik adalah lele organik yang dibudidayakan dengan menerapkan teknik ramah lingkungan dengan memanfaatkan pengaturan mikroorganisme positif di dalam kolam.

Melimpahnya produksi ikan lele organik di UMKM Mina Barokah dan besarnya permintaan dari masyarakat Malang, menjadikan usaha budidaya lele ini sangat menjanjikan. Namun UMKM ini masih kesulitan untuk menembus pasar.

Salah satunya karena belum dikenalnya produk lele organik (brand awareness lele organic) di kalangan masyarakat secara luas serta kesulitan dalam memasarkan produknya.

Untuk lebih mengenalkan brand awareness, tim pengabdian dosen Teknik Industri (TI) melakukan pelatihan di UMKM ini.

Diketuai oleh Ratih Ardia Sari ST MT, tim ini beranggotakan Yeni Sumantri, ST MT, Ir Bambang Indrayadi, MT, Ir Nasir Widha Setyanto ST MT, Raditya Ardianwiliandri ST MMT, dan dibantu oleh asisten laboratorium komputer TI FT-UB.

Peserta dari kegiatan ini yaitu 12 orang pemuda dan pemudi yang tergabung dalam Karang Taruna Balearjosari yang selama ini membantu dalam kegiatan pemasaran lele organik di UMKM Mina Barokah

Kegiatan dilaksanakan di rumah salah satu pemilik usaha lele organik Mina Barokah di  Griya Damai Sejahtera Balearjosari pada 25 Agustus 2019 mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB.

Persiapan dilakukan selama kurang lebih 3 bulan untuk melakukan survei lapangan, identifikasi permasalahan, diskusi dengan pihak MUKM, pembuatan logo, kemasan, poster untuk produk yang dihasilkan UMKM, pembuatan modul untuk pelatihan pemasaran dengan media social serta pembuatan akun media social untuk UMKM.

“Kami melakukan pelatihan pembuatan desain logo, kemasaan, poster untuk mempromosikan produknya. Diberikan juga modulnya baik dalam bentuk soft maupun hard copy agar bisa dipelajari kembali. Tak berhenti di sana, kami juga melakukan monitoring dan evaluasi,” terang Ratih.

Diberikan juga pada peatihan itu adalah  terkait media sosial dan desain visual untuk peningkatan pemasaran. Media pemasaran sangat diperlukan karena berpengaruh dalam jumlah pembeli yang berpotensi membeli karena mengetahui usaha ini, terlebih sekarang banyak masyarakat yang telah menggunakan internet khususnya sosial media untuk kegiatan bisnis.

“Semoga pengelola usaha dapat lebih intensif dalam memasarkan produk lele dan olahan lele organik yang sehat dan bernutrisi bagi konsumennya,” pungkas Ratih. (mic)

Skip to content