Top

Dosen Teknik Industri Tingkatkan Mutu PAUD di Kesamben

Desa Tepas, Kesamben  memiliki beberapa sekolah tingkat PAUD, TK, SD dan 1 SMP swasta. Salah satu PAUD yang sedang berkembang dan tergolong baru adalah PAUD KARTINI yang diketuai oleh Ibu Lurah di Ds Tepas itu sendiri.

Meski baru, PAUD ini sudah mengantongi ijin pendirian sekolah dari Diknas Kab. Blitar pada tahun 2016. Saat ini memiliki sekitar 20 siswa yang berasal dari sekitar alamat sekolah.

Berdasarkan hasil survey awal dan interview dengan pihak guru dan siswa diketahu bahwa PAUD ini masih memiliki banyak permasalahan yang mendasar. Secara eksplisit kondisi sekolah PAUD Kartini terlihat pada gambar dibawah ini.

Prihatin akan keadaan itu, Tim Pengabdian Fakultas TEknik yang diketuai oleh Sugiono ST MT PhD betekat untuk meningkatkan Mutu Sekolah PAUD dengan Alat Peraga dan Kelayakan Sarana Sebagai Upaya Peningkatan Idm Ds.Tepas.

“Keadaan seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini,” tegas Dosen Teknik Industri ini.

Memang benar, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 14 tersebut menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enan tahun yang dilakukan melalui  pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pada pengabdian ini Sugiono bertekat untuk memberikan PAUD ini fasilitas yang sesuai dengan standart kebutuhan pendidikan nasional.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain perbaikan sarana toilet, sink untuk cuci tangan, penyediaan alat peraga dan perbaikan sarana bermain. pengerjaan kontruksi tembok, lantai dan halaman, dan serta melakukan evaluasi pengelolaan PAUD Kartini (termasuk kurikulum dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan).

Tim juga memperbaikan sarana prasarana yang ada di PAUD Kartini. Sarana prasarana tersebut antara lain keramik, papan nama sekolah, meja sekolah, almari, papan tulis dan alat peraga sekolah.

Pemasangan keramik akan melibatkan sistem gotong royong antara warga dan wali murid yang ada di desa Tepas.

Alat peraga yang disediakan oleh tim merupakan alat peraga pilihan yang dapat memunculkan pikiran logis dari anak – anak dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan kemampuan anak PAUD.

“Kegiatan ini sebagai pilot project. Mulai dari Oktober 2019, selama lima bulan kami berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan kelayakan beberapa sarana dan prasarana sekolah PAUD. Semoga bisa ditiru desa lainnya, sehingga cara berpikir anak – anak menjadi lebih baik sesuai dengan bakat masing – masing.  Tentusaja dengan sinergitas antara masyarakat sekolah dan pamong desa,” tutup Dosen lulusan Inggris ini. (mic)

 

Skip to content