Top

Peningkatan Nilai Jual Produk Berbahan Dasar Pisang di Pondok Pesantren Sumberoto

Tanaman pisang merupakan hasil kebun masyarakat desa Sumberoto. Tanaman ini pula yang menjadi salah satu sumber pemasukan Pondok Pesantren Hafalan Al-Qur’an Arrosyidin Desa Sumberoto Kabupaten Malang.

Namun, minimnya pengetahuan pengelola pondok pesantren dan masyarakat binaan sekitar pesantren terutama di bidang UKM, menjadikannya kurang maksimal.

DrEng Oke Oktavianty SSi MT dan Amanda Nur Cahyawati ST MT, dosen Teknik Industri terjun langsung ke lokasi untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan nilai jual produk pisang, terutama bagi pengelola ponpes.

“Biasanya mereka hanya menjual pisang ke pasar tradisional, tanpa diolah terlebih dahulu, jadi nilai jualnya rendah,” ujar DrEng Oke.

Tim ini memberikan alternative peningkatan nilai jual produk, yaitu dari pisang mentah menjadi produk olahan yang tahan lama seperti keripik pisang, gethuk pisang dan nugget pisang yang memiliki harga jual jauh lebih tinggi.

TAk berhenti disana tim juga memberikan sarana untuk pengembangan nilai produk sehingga masyarakat dapat memulai proses pengolahan produk dengan menggunakan peralatan dan sarana yang disediakan.

Pada tanggal 4 Oktober 2019 tim memberikan penyuluhan tentang pentingnya peningkatan nilai jual produk dengan cara melakukan pengolahan pada pisang mentah. Tim pengabdian masyarakat juga melakukan penjelasan contoh-contoh pengolahan pisang, dan contoh-contoh berita keberhasilan para UKM dalam usaha pengolahan makanan beserta omzet yang dihasilkan.

Penyuluhan juga disertai dengan tata cara pengolahan untuk mendapatkan hasil produk yang memiliki kualitas yang baik dan dapat diterima pasar, tentang proses pembuatan nugget pisang dijelaskan dan disertai dengan video dan hasil produk.

Selain itu, juga diberikan pelatihan tentang cara penggunaan penggunaan alat perajang dan hand sealer. Setelah itu dilakukan praktek dan tanya jawab seputaran cara pengolahan dan penggunaan alat.

Acara berjalan dengan lancar dan masyarakat sangat antusias mengikuti jalannya acara. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan dan semangat masyarakat dalam mempraktekkan apa yang diajarkan.

Pimpinan pondok pesantren meyakinkan tim pengabdian bahwa mereka akan segera melakukan perubahan dari yang sebelumnya hanya menjual pisang mentah saja menjadi menjual produk hasil olahan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. (mic)

Skip to content