Top

Teknik Elektro Mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Payment Point Online Bank

Salah satu misi dari Pondok Pesantren Tanwirul Afkar adalah ”melakukan kegiatan pembinaan kepemimpinan dan kewirausahaan yang berbasis spiritual”.

Pembinaan kepemimpinan dan kewirausahaan dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pembinaan pengembangan diri bagi generasi muda untuk mewujudkan generasi emas 2045.

Kegiatan pembinaan kewirausahaan selain berbasis spiritual juga kegiatan pembinaan kewirausahaan bebasis IT (Information Tehcnology).

Kewirausahaan bebasis IT ini selaras pekembangan saat ini yaitu Revolusi Industri 4.0 yang memanfaat IT sebagai basis penyelenggaran bisnis atau Kewirausahaan.

Maka dari itu salah satu implementasi untuk menerapkan salah satu misi Pondok Pesantren Tanwirul Afkar dalam dakwah yaitu dengan memberikan bekal kepada santri Kewirausahaan bebasis IT.

Rudy Yuwono, S.T.,M.Sc. bersama anggota tim Pengabdian Teknik elektro lainnya, Ir. Endah Budi P., MT., Ali Mustofa, ST., MT., Ir. Wahyu Adi P., MT., Primatar Kuswiradyo, S.T., M.T., dan Gaguk Asmungi mengadakan pelatihan Kewirausahaan untuk Ponpes ini.

Pada tahap awal, tim pelaksana melakukan survey dan kunjungan kepada pihak mitra melakukan diskusi dan dialog tentang permasalahan yang dihadapi mitra dalam mengembangkan pengetahuan santri  terutama mengembangkan kemampuan karakter Kewirausahaan bebasis IT.

Diskusi dan dialog dilakukan secara intens dari pihak mitra dan pihak tim pelasana. Dari beberapa pertemuan yang intens tersebut permasalahan mengerucut untuk mengadakan Pelatihan Kewira Usahaan PPOB (Payment Point Online Bank).

Setelah persiapan selama 2 bulan, akhirnya pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 September 2019 pukul 19.30 – 21.30 WB di Pondok Pesantren Tanwirul Afkar.

Di sini tim bermaksud mengenalkan kepada santri dasar dasar kewirausahaan: seperti: BMC (Bussines Model Canvas), Cash Flow dan system pelaporan keuangan.

Pada sesi praktek para peserta pelatihan  yang adalah santri Ponpes Tanwirul Afkar ini menunjukan bahwa hampir semua peserta dapat melakukan resgistrasi walaupun masih terdapat kendala teknis seperti lama menunggu balasan verifikasi dari pihak MMBC.

Peserta kegiatan mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias, setiap tahap diikuti sehingga berjalan lancar. Antusiasme dari peserta sangat tinggi, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan peserta. Peserta juga menunjukkan kepahamannya dengan membantu peserta lain yang tidak mengerti.

“Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan bahwa peserta yang merasa puas terhadap pelatihan ini. Tingkat kemanfaatan materi juga menunjukkan mayoritas peserta puas,” pungkas Rudy. (mic)

Skip to content