Top

TIUB Kenalkan Digital Marketing Kepada UKM di Malang

Data menyebutkan lebih dari 130 juta orang di Indonesia telah menggunakan sosial media. Akan tetapi masih banyak yang belum memanfaatkannya dengan maksimal.  Meskipun saat ini banyak Usaha kecil Menegah (UKM) maupun online shop bermunculan, masih banyak diantara mereka yang belum paham bagaimana memasarkan produknya ke khalayak. Melihat fenomena ini Studio Manajemen Industri, Teknik Industri Universitas Brawijaya (TIUB) mengadakan seminar yang bertajuk i-Talk: Basic Digital Marketing, Sabtu (23/Feb/2019).

“Sebenarnya acara ini merupakan pengabdian masyarakat dari Studio Manajemen Industri, tetapi kami ubah sedikit konsepnya, yang awalnya hanya mendatangi satu UKM saja, akhirnya kami datangkan puluhan UKM Malang Raya di bidang handcraft, makanan, fashion, optic, dll dalam satu tempat demi menjangkau lebih banyak UKM,” terang Kepala Studio Manajemen Industri, Agustina Eunike, ST., MT., M.BA sebelum membuka acara pagi itu.

Digelar di aula lantai 6 Gedung TIUB, kegiatan ini mendatangkan M. Ziaelfikar Albaba, Founder sekaligus Director of Indiekraf Digital Marketing. Selain menambah koneksi bisnis, 25 UKM ini juga diberi materi tentang dasar digital marketing dan cara pengaplikasiannya.

Pelatihan dilaksanakan dengan dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi praktik materi yang sebelumnya telah diberikan bersamaan dengan diskusi antara peserta dan pemateri.

Pada sesi materi Ziaelfikar menyampaikan tentang pemasaran secara digital menggunakan aplikasi Instagram. Materi yang diberikan adalah fitur dasar aplikasi Instagram, penulisan caption, pengambilan dan penataan gambar, dan kiat-kiat dalam menarik konsumen.

Usai pemberian materi adalah sesi Tanya jawab yang dilanjutkan dengan praktik. Peserta diajak mempraktikan proses pengambilan gambar dan pembuatan caption.

Pengambilan gambar dilakukan dengan membuat studio foto berskala kecil menggunakan meja, kain putih, dan lampu meja. Pengambilan foto dilakukan oleh setiap peserta dan dibimbing oleh pemateri. Sedangkan, pembuatan caption dilakukan menggunakan bantuan website tagsforlikes.com.

Usai kegiatan Eunike menyimpulkan, bahwa memang kurangnya pemahaman tentang platform media social yang dapat digunakan untuk pemasaran dan penjualan oleh para UMKM menjadikan kurang maksimalnya pemanfaatan dan pencapaian target yang diharapkan oleh para pelaku usaha.

Ia menyarankan agar tiap pelaku usaha bisa mempertimbangkan digital marketing. Diawali dengan memiliki konten yang menarik untuk ditampilkan di media social; pengambilan foto yang atraktif, yaitu dari sudut pengambilan gambar, pemanfaatan dan focus cahaya, hingga background yang digunakan.

Setelah memiliki konten foto yang menarik, caption yang disajikan harus menarik perhatian, mulai dari konsep yang ingin ditampilkan (penjelasan produk / jasa, atau kata-kata mutiara), serta pemilihan kata dan penyusunan kalimat.

Hal yang tidak kalah penting adalah penyusunan layout. Layout harus dikonsep dengan baik dan disesuaikan dengan selera dari target konsumen. Layout tidak bisa dikerjakan dengan sembarangan, setelah konsep diluncurkan dan menjadi ciri khas, selanjutnya dilakukan evaluasi.

Hal yang tidak boleh dilupakan oleh para pelaku usaha dalam memanfaatkan media social adalah konsistensi.

“Pemasaran dan penjualan dengan menggunakan media social bukan kegiatan yang dilakukan di waktu senggang, namun perlu perencanaan dan komitmen, serta evaluasi dan perbaikan terus menerus,” pungkasnya. (mic)

 

Skip to content