Top

Prof ING Wardana, Kontributor No.1 Publikasi UB

Selalu menanamkan sikap produktif, membuat Prof. Ir. I.N.G. Wardana, M.Eng., Ph.D menjadi dosen dengan jumlah publikasi jurnal ilmiah SCOPUS terbanyak di Universitas Brawijaya, yaitu 115 jurnal. Kepada kanal24.co.id, Profesor bidang teknik mesin itu berbagi kiat produktif menulis jurnal.

Tugas utama dosen adalah menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen harus membangun konsep. Konsep atau ide bisa didapatkan jika benar-benar memanfaatkan waktu dengan baik.

“Sebagai profesor, saya memiliki tugas bukan hanya mengajar kuliah, tapi juga penelitian, pengabdian, menjadi pembicara di seminar, rapat dan yang lain. Cara saya supaya bisa terus produktif menulis adalah ketika pagi hari saya tiba di kampus saya langsung duduk di depan komputer, mengerjakan pekerjaan saya sambal berpikir ide apa yang bisa saya aplikasikan ke dalam sebuah tulisan. Ketika menulis sudah menjadi habit, hal ini akan menjadi mudah,” terang mantan Ketua Program Studi S3 Teknik Mesin ini.

Lanjutnya, konsep atau ide adalah hal utama dalam penulisan jurnal. Kemudian didukung dengan data scientific berupa teori dan data lapang. Data-data itu yang kemudian digunakan verivikasi.

Ia juga menerangkan bahwa sejak 2008, seluruh mahasiswa S3 Teknik Mesin diwajibkan untuk menulis jurnal. Hal ini menjadi pendukung ia menjadi dosen yang produktif menulis jurnal dan juga membuat Fakultas Teknik menjadi fakultas dengan posisi pertama kategori fakultas terbanyak publikasi jurnal ilmiah.

“Saya tidak ada target setiap bulan harus publikasi berapa jurnal. Target saya adalah memberi pencerahan ilmu kepada mahasiswa ataupun peserta seminar saat saya menjadi pembicara sebanyak mungkin. Harapannya, saya juga tercerahkan dengan feedback yang diberikan,” ujar alumni Keio University ini membeberkan.

Profesor yang menduduki posisi ke 87 ilmuwan berpengaruh di Indonesia itu berpesan kepada seluruh dosen di UB untuk mengaplikasikan Tri Dharma semaksimal dan sebaik mungkin. Tak lupa, seluruh dosen harus menyamakan visinya yang mana membuat UB masuk ke ranking dunia.

“Jadi pesan saya, semua dosen harus bisa berpikir konseptual. Dosen di UB sekitar 2000an kalau 10-30 persen saja bisa menerapkan ini, itu sudah hebat. Kalau 25 persen saja kita mampu membangun konsep, tiap bulan bisa 300 jurnal, lalu kalau lanjut 50 persen maka ada sekitar 1500 jurnal per bulan yang akan publikasi, bayangkan jika ini terwujud, UB akan menjadi lebih unggul,” pungkasnya.

Untuk diketahui pada tahun 2017 Profesor 60 tahun ini mendapatkan penghargaan IAAM (International Association of Advanced Materials) Scientist Medal yang diberikan pada peneliti dengan riset yang menonjol dalam bidang Ilmu dan Teknologi terkait Advanced Materials.

Prof Wardana dianugrahi medali pada gelaran European Advanced Materials Congress di Swedia, 23 Agustus 2017. Saat itu, ia diundang juga sebagai pembicara untuk menjelaskan inovasi yang ia ciptakan, yaitu membuat alat yang mengubah minyak jelantah menjadi hidrogen. (meg/mic)

Skip to content