Top

Lima Kampus Bersinergi Wujudkan Kampus Merdeka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Kampus Merdeka pada 24 Januari 2020 yang lalu.

Mendikbud RI, Nadiem A. Makarim dalam peluncuran kebijakan Kampus Merdeka menjelaskan bahwa pengertian dari Kampus Merdeka adalah perguruan tinggi yang lebih otonom.

Kampus Merdeka ini merupakan bagian dari rangkaian kebijakan Kemendikbud dengan tema payung besar Merdeka Belajar.

Kampus Merdeka sendiri bertujuan untuk menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi.

Sejak diluncurkan pemerintah Januari 2020 itu, beberapa perguruan tinggi memutuskan untuk saling bekerja sama membentuk konsorsium.

Keputusan untuk menyusun konsorsium dilakukan lima fakultas teknik dari lima perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Kelima perguruan tinggi itu adalah Universitas Brawijaya (UB), Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Mulawarman.

Mewakili UB pada Launching Konsorsium 5 PTN dalam rangka Merdeka Belajar, Kampus Merdeka secara daring Hari Senin, 14 September 2020 yang lalu adalah Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS dan Dekan Fakultas Teknik UB, Prof Dr Ir Pitojo Tri Juwono MT IPU.

Prof Pitojo Tri Juwono menjelaskan usai acara, pembentukan konsorsium ini untuk melaksanakan amanat program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Kemendikbud.

Melalui konsorsium ini, para mahasiswa dari lima Fakultas Teknik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berhak dan akan difasilitasi jika hendak mengikuti pertukaran mahasiswa.

“Dengan demikian, mereka bisa menambah pengalaman akademik antar-PTN sambil meningkatkan kompetensi,” tukasnya.

Konsorsium menyepakati penerapan pertukaran mahasiswa fakultas teknik mulai semester ganjil tahun akademik 2020/2021. Artinya, saat ini pun, mahasiswa yang berminat sudah bisa difasilitasi oleh masing-masing fakultas teknik.

Mengenai jumlah mahasiswa yang akan ikut, Pakar Sumber Daya Air ini mengatakan tidak ada target tertentu karena program ini bersifat sukarela.

Meski demikian, dia memperkirakan peminatnya berkisar 5-10 mahasiswa per program studi atau 50-100 mahasiswa dalam satu Fakultas Teknik per tahun.

”Lima Dekan Fakultas Teknik yang tergabung dalam konsorsium sepakat pertukaran mahasiswa bersifat timbal balik,” ujarnya. (MED/mic)

Sumber: Harian Kompas, Selasa, 15 September 2020. Pendidikan & Kebudayaan. Hal 5

Skip to content