Top

Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pojok Dahak dengan Sterilisasi Otomatis

Bakteri Tuberkulosis (TBC) dapat menular melalui udara. Ketika penderita batuk, sejumlah besar bakteri TBC akan terlontar keluar dan  melayang-layang di udara. Bakteri ini akan terserap masuk ke saluran napas orang yang sehat. 

Apabila daya tahan  tubuhnya kurang baik maka orang tersebut akan menderita TBC. Oleh karena itu pada fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, maupun puskesmas biasanya disediakan suatu ruangan dalam bentuk bilik yang khusus digunakan para penderita TB untuk membuang dahak. Ruangan tersebut biasa disebut dengan pojok dahak. 

Pojok dahak yang umumnya berbentuk ruangan yang kecil ini menumbulkan resiko penularan Covid-19 di masa pandemi. Apabila ada orang yang terindikasi positif Covid-19 tetapi belum terkonfirmasi dan menggunakan ruangan ini, maka akan terjadi penularan Covid-19 kepada pasien lain yang tekena TB dan tentu ini akan menambah permasalahan yang dialami oleh pasien TB. Karena apabila pasien TB terkena virus Covid-19, maka kemampuan untuk bertahan hidup atau survive  dari pasien tersebut sangat minim.

Tertarik dengan permasalahan ini, mahasiswa Univeritas Brawijaya; Muhammad Qashmal Fachrezi, Muhammad Faiz Luthfianto, Felixanto Cendekia, Devita Alifia N. dan Muhammad Iqbal Ashari, menciptakan Bils-Co, suatu pojok dahak yang mampu mensterilkan ruangan pengambilan dahak secara otomatis menggunakan generato ozon dan lampu UV-C.

Tidak hanya mampu mensterilisasi secara otomatis saja, alat ini juga dibuat dengan mengusung transisi energi menuju energi terbarukan dengan menggunakan panel surya dan listrik PLN sebagai sumber listrik.

Di bawah bimbingan Redi Bintarto, ST., M. Eng. Pract., pada tahun 2022 ini, alat ini mndapatkan pendanaan PKM dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk dibuatkan prototypenya.

“Saya harap alat ini mampu membantu penanganan penyebaran Covid-19 khususnya diantara pasien TBC,” harap Iqbal selaku ketua tim mewakil anggotanya.

Skip to content