Top

Natalia, Mahasiswa UB yang Jadi Driver Wanita Satu-satunya di Shell Eco-marathon

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Natalia Fitri Clerin Susilowati keluar sebagai juara pertama dalam Shell Eco-marathon 2022 kategori Hydrogen Fuel Cell. Dara Departemen Teknik Mesin itu rupanya juga satu-satunya driver perempuan dari Indonesia dalam ajang ini.
Clerin pun menceritakan sekelumit pengalamannya meluncur di sirkuit Mandalika melalui Instagram Shell Indonesia. Dia berkompetisi sebagai perwakilan tim Apatte Elang Perkasa 2 Universitas Brawijaya.

Baca juga:
Krisdayanti Ngajar di Universitas Brawijaya: Mahasiswa Sempat Panggil ‘Mimi’
Harus Membuktikan Kepantasan Menjadi Driver
Clerin menjelaskan bahwa dia harus menunjukkan kepantasan untuk menjadi driver, kendati tim Apatte sudah biasa memiliki driver perempuan.

“Tim Apatte sendiri itu kan sebenarnya sudah biasa ada driver cewek, tapi kalau saya sendiri harus melalui sayembara untuk membuktikan bahwa saya pantas menjadi driver,” ungkap Clerin, dikutip dari akun Instagram Shell Indonesia pada Jumat (21/10/2022).

Clerin mengatakan, dia harus cepat menyesuaikan diri dengan track yang ada. Komunikasi dengan tim juga wajib terus berjalan.

Namun, mahasiswa Fakultas Teknik UB itu mengaku sangat bahagia karena baru pertama kalinya melewati sirkuit Mandalika.

“Selain itu juga buat hasilnya itu juga cukup memuaskan karena ini mobil pertama kami untuk dikompetisikan di Shell Eco-marathon Asia ini, jadi paling tidak kami bisa finish dan mendapatkan hasil yang valid,” ucapnya.

Menggunakan Bahan Bakar Hidrogen
Para mahasiswa UB tim Apatte Elang Perkasa 2 hadir dengan mobil Anagata FCV. Istimewanya, mereka mencatatkan sejarah baru sebab mobil tersebut dikembangkan dengan bahan bakar hidrogen yang diharapkan bisa menjadi bahan bakar masa depan.

“Kami telah menantikan Shell Eco-marathon 2022 agar dapat menunjukkan komitmen inovasi kami dalam menciptakan mobil hemat energi. Di kompetisi ini, kami akan mengikutsertakan mobil hasil riset terbaru kami, yaitu prototype fuel-cell hydrogen,” jelas Team Manager Apatte Elang Perkasa 2, Heaven Josiah Harvan, dikutip dari situs resmi UB.

Tim Apatte Elang perkasa 2 bertanding dalam kategori prototipe. Mereka mengembangkan teknologi yang mengedepankan sisi keberlanjutan pada desain dan spare part kendaraan. Di samping itu, tim tersebut memakai chasis berbahan karbon fiber dengan berat kendaraan 54 kilogram.

Baca juga:
Mahasiswa Universitas Brawijaya Bakal Punya 2 Gedung Baru Akhir Tahun Ini
Heaven menerangkan, timnya berupaya menjadi bagian dari masa depan energi yang lebih bersih di Indonesia maupun dunia. Ada upaya nyata dalam pengurangan dampak pemanasan global melalui inovasi kendaraan mereka.

“Walaupun ini akan menjadi kali pertama kami berkompetisi di kelas ini, kami akan berusaha semaksimal mungkin menampilkan performa terbaik kami,” tambahnya lagi.

Sementara itu, Tim Apatte Elang Perkasa 1 ikut dalam kategori Urban Concept. Mereka mengirimkan kendaraan bernama Marsela EV. Kendaraan yang digagas Tim Apatte Elang Perkasa 1 Universitas Brawijaya menggunakan tenaga baterai listrik Lithium Ion dan chasis aluminium

Skip to content