Top

Berinovasikan Pengolahan Air Limbah, Mahasiswa Teknik Pengairan Raih Juara 1 di Evironation ITS

Tim mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya (FT UB) yang beranggotakan mahasiswa Teknik Pengairan Angkatan 2021 yaitu Muthi’ah Raudhatul Jannah, Alvin Galih Aditya, Anindi Aprilia Kumalawati berhasil meraih juara 1 pada kompetisi Environation yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kompetisi ini diikuti puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi bergengsi di Indonesia, seperti UI, ITB, dan ITS.

Environation adalah acara besar tahunan berskala nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (HMTL ITS) sejak tahun 2014. Environation merupakan acara yang berbasis keprofesian Teknik Lingkungan terdiri dari 2 sub event, yaitu Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan (LITL) dan Indonesia Environmental Talkshow (IET).

Dibimbing oleh Dr. Eng. Ir. Riyanto Haribowo, ST., MT., IPM. tim ini mengangkat judul karya Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Metode Upflow Florting Treatment Wetland Di Taman Perkotaan. Upflow Trew ini merupakan instalasi yang dapat meningkatkan air limbah domestik yang terdiri dari tiga kolam dengan memanfaatkan tanaman air serta beda tinggi untuk mengalirkan air dari bawah ke atas di setiap kolamnya. Desain setiap kolamnya memiliki panjang 1,2 meter dan tinggi minimal 1,5 meter serta beda tinggi sekitar 1 meter agar kapasitas pengolahan limbah dapat optimal.

“Kota Malang memiliki penduduk sangat padat dan cenderung kekurangan lahan, terlebih untuk fasilitas-fasilitas penting seperti pengelolaan air limbah. Padahal, dampak yang ditimbulkan dari limbah yang tidak diolah dengan baik sangat merugikan bagi lingkungan dan makhluk hidup. Oleh karena itu kami, mengusulkan sebuah inovasi infrastuktur air berupa pengelolaan air limbah terpadu dengan metode Upflow Trew”, terang Muthi’ah.

Selanjutnya Muthi’ah juga menjelaskan bahwa Polutan yang ada pada air limbah domestik dapat direduksi dengan memanfaatakan tanaman air di setiap kolamnya, yaitu kolam pertama memnafaatkan tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes), kolam kedua memanfaatkan tanaman kayu apu (Pistia sp), sementara kolam ketiga memanfaatkan tanaman melati air (Echinodorus palaefolius). Namun pada kolam ketiga Upflow Trew ditambahkan sistem infiltrasi sederhana dengan menggunakan limbah dari cangkang bunga pinus sebagai karbon aktif dan botol plastik sebagai tumbuh kembangnya mikroba anorganik.

Upflow Trew (Upflow Floating Treatment Wetland) merupakan cara yang efisien untuk meningkatkan kualitas air limbah sebelum dibuang dan berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan  peralatan yang mengapung seperti vegetasi air atau penghalang fisik di atas permukaan air. Penggunaan Floating Treatment Wetland juga bisa diterapkan untuk mengatur air hujan, mengurangi potensi banjir, seringkali, metode ini lebih bersahabat dengan lingkungan dibandingkan dengan teknologi pengolahan air limbah konvensional yang memerlukan penggunaan bahan kimia atau energi yang lebih besar, dan mengelola aliran air dengan lebih efisien.[drn]

Skip to content