Top
Smart BEAR road to pimnas

Mahasiswa UB Ciptakan Alat Deteksi Dini Penyumbatan Pembuluh Darah Terintegrasi IoT

Penyakit kardiovaskular mencakup berbagai gangguan jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner dan serebrovaskular. Kondisi ini kritis dan membutuhkan penanganan segera karena jantung adalah organ vital yang memompa darah ke seluruh tubuh.

Penyebab utama penyakit ini adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan kolesterol di lapisan tunika intima yang menyebabkan penebalan dinding arteri dan pengerasan otot. Ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan gejala penyakit kardiovaskular.

Menurut WHO, pada 2019, sekitar 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular, atau 32% dari total kematian global, dengan 85% dari kematian tersebut disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Diperkirakan pada 2030, angka kematian ini akan meningkat menjadi 23,3 juta, terutama di Asia Tenggara.

Menanggapi masalah ini, mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro dan Pendidikan Kedokteran Universitas Brawijaya mengembangkan alat pendeteksi dini aterosklerosis berbasis Machine Learning yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).

Lima mahasiswa yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Andri Dwi Prastyo (FT), Muthi’ah Alamanda (FT), Muhammad Adyan Wildan (FT), Talitha Aqila (FK) dan Siti Azwa Zafira (FK).

Di bawah bimbingan Eka Maulana, S.T., M.T., M.Eng., tim ini mengembangkan suatu inovasi Smart Bracelets for Early Detection of Atherosclerosis (Smart-BEAR), alat pendeteksi dini Aterosklerosis pencegah Kardiovaskular berbasis Machine Learning terintegrasi Internet of Things yang terhubung dalam suatu aplikasi pada smartphone.

Andri, salah satu anggota tim menerangkan bahwa metode saat ini masih harus menggunakan tes darah untuk mendeteksi kadar kolesterol. Selain itu, untuk mengetahui adanya penyumbatan dalam aliran darah, saat ini menggunakan pemeriksaan angiografi yang memerlukan biaya besar.

“Inovasi kami dilengkapi dengan sensor MAX30102 untuk mendeteksi tekanan darah dan kadar kolesterol secara non invasif. Dengan menggunakan kedua parameter deteksi tersebut, Smart-BEAR dapat memonitoring kondisi pasien untuk deteksi aterosklerosis,” ujar mahasiswa Teknik Elektro ini.

Smart-BEAR dapat memantau data secara real-time sehingga memungkinkan deteksi dini aterosklerosis. Dengan deteksi dini ini, pasien bisa memantau kondisi mereka di rumah, mengurangi kebutuhan kunjungan ke rumah sakit, dan memungkinkan intervensi medis lebih cepat sehingga mengurangi biaya perawatan.

SMART BEAR Alat Deteksi Dini Penyumbatan Pembuluh DarahMeskipun masih dalam tahap pengembangan, penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan deteksi aterosklerosis secara non-invasif dan menjadi kontribusi nyata mahasiswa Universitas Brawijaya dalam mencegah penyakit kardiovaskular.

“Gelang Smart-BEAR masih dalam tahap pengembangan, masih banyak evaluasi dan maintenance yang harus dilakukan untuk menyempurnakan gelang pintar ini. Kami berencana untuk melanjutkan research lebih dalam terkait parameter deteksi sehingga dapat meningkatkan presisi dalam deteksi aterosklerosis,” tambah Adyan.

Inovasi ini berhasil meraih pendanaan PKM bidang Karsa Cipta tahun 2024 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia . Bersama ribuan peserta dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia, tim akan mengikuti gelaran PIMNAS 37 pada 16-22 Oktober 2024 di Universitas Airlangga (UNAIR). (mic)

 

Skip to content