Top

Bakti Alumni Untuk Negeri

Alumni harus kembali ke kampus. Demikian yang diungkapkan oleh Ketua Umum Forum Alumni Pengairan (FAP) Jurusan Teknik Pengairan FT UB, Dr. Ir. John Pantauw MS, pada Musyawarah Nasional 2 FAP Sabtu (26/10/2019).

Munas ini merupakan sinergi dari alumni dengan alumni, alumni dengan mahasiswa, dan alumni dengan jurusan atau kampus.

“Kita sinergikan agar kinerja alumni menjadi lebih baik. Kita punya konektivitas sehingga hubungan kerja antar alumni menjadi tercapai kemudian alumni bisa memberikan pengalamannya kepada mahasiswa. Alumni bisa memberikan masukan-masuka kepada jurusan mengenai perkembangan di luar. Sehingga jurusan tau apa yang diperlukan di luar,” terang John.

Lebih lanjut, fakultas sangat berharap banyak, karena peran alumni sekarang makin terasa. Mulai dari kegiatan magang dan perekrutan. Peran alumni dalam konektivitas aktifitas untuk akreditasi menjadi salah satu hal yang diperlukan. Kalau tidak berperan nilai akreditasi turun, sehingga alumni harus dimanfaatkan betul untuk kembali ke kampus, inilah salah satu tujuan daripada FAP.

Sumbangsih alumni kepada kampus biru ini, juga disampaikan oleh John. Seperti, pemberian beasiswa, bantuan laboratorium modern mulai dari alat ukur, frezer untuk water hammer, juga diberikan dengan harapan alumni semakin tergerak.

“Peran alumni, juga sudah merambah di pemerintahan, contoh untuk di Kementerian PUPR saja, Dirjen SDA dari kita. Dulu hanya mengenal ITB dan UGM, sekarang mungkin 50 persen dari Brawijaya dan Pengairan. Di SDA mulai dari eselon 1, 2, balai-balai, dan satker banyak dari pengairan,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Munas, Ir. H. Peter Frans. Menurutnya, dengan diadakannya acara ini alumni diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap kampus. Karena, bagaimanapun juga alumni merupakan bagian dari kemajuan kampus sehingga nantinya, antara alumni, kampus, dan mahasiswa dapat menjadi satu sinergi yang kuat dan lebih baik di tahun berikutnya.

Mengusung tema Solidaritas Menyongsong 50TH Pengairan Emas. Acara ini untuk menyambut Dies Natalies emas jurusan yang telah berdiri sejak 1976 itu.

“Kita ingin lebih siap untuk mengenalkan teknik pengairan ke level nasional. Karena sekarang jurusan teknik pengairan yang didirikan oleh Prof. Suyono ini, alumninya sekarang ada yang menjadi Dirjen SDA, yakni Pak Hari Suprayogi yang merupakan alumni angkatan 1977,” pungkas Peter.

Terpilih pada Munas kali ini sebagai ketua FAP periode 2019-2022, Direktur Jendral Sumber Daya  Air Kementrian PUPR RI, Dr. Ir. Hari Suprayogi, M.Eng. Terpilih menjadi ketua alumni menambah deretan kebanggan dirinya.

Hingga saat ini ada tiga hal yang membanggakan bagi dirinya sebagai alumni Teknik Pengairan UB. Yang pertama adalah saat dirinya dilantik menjadi Dirjen SDA RI, kedua saat dirinya diperintah oleh negara membahas dan menyelesaikan UU Sumber Daya Air

“Suatu kebanggaan, setahun saya bergelut dengan DPR meyelesaikan undang-undang SDA. Suatu kebanggaan bahwa lulusan Teknik Pengairan telah menelorkan UU SDA RI. Akan saya berikan copynya satu untuk disimpan di Fakutas Teknik,” ujar alumni angkatan 1977 ini.

Baginya, Ir. Suyono Sosrodarsono adalah sosok pendiri Jurusan Teknik Pengairan UB. Dan suatu kebanggan baginya ditunjuk sebagai inspektur upacara yang mengantar kepergiannya hingga ke liang lahat menggantikan menteri yang saat itu berhalangan.

Saat pembukaan ia juga mengemukakan harapan tingginya terhadap alumni Pengairan UB. Berkaca dari kondisi saat ini di kementrian PUPR, utamanya di bidang SDA, ia memprediksi 20 tahun ke depan, kementrian akan dipenuhi oleh Alumni Teknik Pengairan.

Bukan hal yang mustahil, mengingat bahwa Teknik Pengairan UB ini adalah yang tertua dan selama puluhan tahun menjadi satu-satunya di Indonesia. Sebagian besar alumninya sudah menempati posisi penting. Bahkan ia juga mengemukakan bahwa semua pembangunan bendungan, PLTA, PLTN, pasti ada alumni Teknik Pengairan.

Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Jurusan, Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS. dan juga Dekan FTUB, Prof. Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT, bahwa Lulusan Teknik Pengairan tidak memiliki waktu tunggu. Setelah atau bahkan sebelum lulus mereka sudah ditawarkan pekerjaan sesuai bidang keahlian masing-masing. (HumasFTUB)

Skip to content