Top

Desain Sprint untuk Meningkatkan Proposal PKM FT

Prestasi UB dalam PKM akan menjadi salah satu penyumbang besar peringkat kemahasiswaaan di tingkat RISTEKDIKTI. Akhir September lalu UB melaunching Gerakan 1000 proposal.
Mendukung hal ini, Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan FTUB, Dr.Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan menggiatkan Program 250 proposal di tingkat fakultas.

Demi memfasilitasi mahasiswa dalam Program 250 Proposal ini, pihaknya membuat workshop  Persiapan dan Pemutakhiran PKM untuk menuju PIMNAS 2020. Berlangsung selama dua hari, 14-15 Oktober 2019 di Auditorium Prof. Ir. Suryono, Bidang Kemahasiswaan mengundang Eko Andi Suryo, ST., MT., Ph.D., untuk mengenalkan Design Sprint. Salah satu metode membuat product design dalam waktu singkat.

“Bukan hal mudah, dalam waktu singkat harus mengirimkan sekian ratus proposal, jadi hari ini Pak Eko akan mengenalkan kita dengan design sprint, mohon perhatikan dengan baik, agar dua hari ini kita sudah bisa menghasilkan beberapa puluh proposal,” ujar  Dr.Denny di depan puluhan mahasiswa calon peserta PKM.

Dihadiri para dosen pembimbing, kegiatan pagi itu langsung dipegang oleh Pak Eko. Meskipun kegiatan ini efektif dikerjakan bersama-sama selama dua hari, tetapi Pak Eko akan mendampingi hingga seluruh peserta selesai menyelesaikan proposalnya.

Design Sprint memiliki 5 tahapan yang sangat komunikatif dan interaktif untuk mengeluarkan semua ide, inspirasi, masalah yang ada, solusi yang kemudian diwujudkan dalam prototype yang harus dan di cross check ke pembimbing.

Pak Eko menjelaskan, Design Sprint yang pertama kali dikenalkan oleh Jake Knapp ini prosesnya sangat fleksibel, tetapi prinsipnya harus dipenuhi.

Prinsip-prinsip inti dari Design Sprint antara lain bekerja Together Alone (masing-masing anggota mandiri bekerja dalam mencapai tujuan kelompok), Tangible (ideas) over Discussion (mempersingkat diskusi dan memperbanyak bekerja), Getting Started over Being Right (Memulai lebih baik dari pada berpikir terlalu panjang agar benar),  Don’t Rely on creativity (kreatifitas itu adalah proses, jangan membuang-buang waktu mencari kreatifitas, lakukan kreativitas menggunakan proses terstruktur), dan Time Box Everything!!

“Semoga dengan design sprint ini minimal kuota 250 proposal minggu depan ini bisa terpenuhi, untuk perbaikan bisa dilakukan secara bertahap,” ungkap Pak Eko di sela-sela pendampinga. (mic)

[UPDATE – 20 November 2019]

FT-UB berhasil melampaui target dengan mengumpulkan 404 proposal PKM, dan berhasil lolos sejumlah 181.

“Sebetulnya FT lolos 225 proposal, namun karena ada pengurangan kuota PKM GT dari 198 proposal menjadi 75 proposal,” ujar koordinator PKM dari BEM FT, Lambang Tristan.

Selebihnya para dosen pembimbing diperkenankan untuk mengarahkan mahasiswa bimbingannya untuk mengganti jenis PKMnya menjadi PKM GFK dan AI dengan menyesuaikan format PKM yang berlaku.

Skip to content