Top

Tim TGK Brawijaya Juara Umum 3 di Kompetisi Mobil Listrik Indonesia 2019

Tim TGK Brawijaya berhasil menyabet juara umum 3 pada Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) 2019. Kompetisi tahunan ini diselenggarakan oleh Kemenristekdikti yang bekerja sama dengan tuan rumah tahun ini, yakni Politeknik Negeri Bandung pada 14-16 November 2019.

Tim yang berfokus pada Go Kart & Electric Vehicle ini mengikuti beberapa kategori diantaranya; Uji percepatan, Uji pengereman, Uji daya tanjak, Uji slalom, dan Uji parkir.

Dengan bimbingan Ir. Ari Wahjudi, MT, Tim TGK Brawijaya berhasil meraih juara 1 kategori parkir, juara 3 kategori percepatan, dan juara 3 kategori slalom.

Tim yang berada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMM) ini terdiri dari 17 mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Elektro yang terbagi kedalam 2 tim yakni tim teknis dan tim non teknis.

Di tahun keduanya ini tim mengandalkan Nogo Naresworo Mk.2 yang merupakan mobil generasi ke 2 setelah mobil nogo naresworo Mk.1.

Rizky Adi Prasetyo selaku manager tim non teknis menjelaskan, nama Nogo Naresworo diambil dari Kerajaan Majapahit yang berbentuk Tombak Pataka Nagari sebagai perwujudan dari Naga Kembar penjaga Tirta Amertha, terbuat dari bahan tembaga. Tombak Pataka ini pertama kali di pasang bendera Kerajaan Wilwatikta (Majapahit) ketika di proklamirkan di hutan Tarikh. Bendera tersebut bernama Gula – Kelapa (Merah – Putih), yang sekarang diwarisi menjadi Bendera Merah Putih.

Untuk persiapan menuju kompetisi ini, Rizky mengungkapkan bahwa persiapan telah dilakukan dari bulan November tahun lalu. Sedangkan, pembuatan mobilnya sejak tanggal 25 Agustus 2019.

Mobil ini menggunakan Li-fePo4 battery, 5 point seatbelt, 2 piston brake caliper, Quick realise steering wheel, 2 x 1000W BLDC Electric Motor, Kelly Controller KBL, Aerodinamic Body, Front independent suspension, dan Rear link suspension.

“Keunggulan mobil ini adalah di baterainya yang mampu melepas 5 kali dari arus continuous dan memiliki lifecycle yang lebih panjang daripada baterai li-ion. Dengan 5 point seatbelt mobil menjadi lebih aman,” ungkap Rizqi.

Ia melanjutkan, dengan adanya 2 piston brake caliper, mobil mampu mencengkram piringan cakram lebih baik pada saat pengereman. Quick release steering wheel mempermudah driver untuk keluar dari mobil pada saat terjadi insiden. 2 x 1000W BLDC Hub Electric Motor memiliki efisiensi yang baik serta torsi yang besar. Kelly Controller KBL memiliki fitur boost untuk menarik arus yang besar dalam waktu singkat.

Memiliki Aerodinamic Body mobil ini dapat memperkecil hambatan udara sehingga laju mobil tidak terhambat. Front independent suspension digunakan agar masing masing ban bisa bergerak bebas sehingga dapat beradaptasi dengan mudah pada jalan yang tidak rata sekalipun. Dan yang terakhir rear link suspension menjadikan mobil memiliki banyak variable yang dapat diatur, lebih ringan dan lebih stabil.

“Dari hasil yang di dapat, kami sudah merasa cukup. Tapi kami terus mengejar juara umum 1 di KMLI tahun depan. Lalu, pada bulan April 2020 nanti kami juga masih ingin meningkatkan kualitas tim dengan mengikuti ajang FRC IIMS 2020. Harapannya, kami dapat mengikuti Formula Society of Aotomotive Engineers di Jepang yang kemungkinan digelar di bulan Agustus 2020,” pungkas mahasiswa semester 7 tersebut. (HumasFTUB)

Skip to content