Top

Dosen Fakultas Teknik Sediakan Sistem Manajemen Pembelajaran Gratis

Masa kelaziman atau kebiasaan baru (New Normal Era) menjadi tantangan baru bagi dunia Pendidikan, bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Protokol Kesehatan di masa pandemic menjadi perhatian penting bagi setiap pihak dalam melaksanakan setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang atau pun berakibat kepada berkumpulnya sekelompok orang.

Kegiatan belajar mengajar menjadi salah satu bidang yang tidak mungkin untuk tidak terlaksana, dimana pada tahun ajaran baru 2020/2021 ini setiap sekolah dipaksa untuk melakukan kegiatan belajar dan mengajar melalui metode online atau daring.

Apakah sekolah mampu mengadakah sistem daring di sekolahnya masing-masing? Tidak semua sekola memiliki anggaran memadai untuk menyiapkan sistem seperti learning management system (LMS) untuk sekolah mereka, dan tidak semua staf, guru dan juga murid memiliki kesiapan dalam menghadapi kebiasaan baru dalam hal kegiatan belajar mengajar.

Dengan kondisi seperti ini, DrEng Fadly Usman ST MT, Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya (FTUB) telah meluncurkan Learning Management System (LSM) secara gratis, untuk siapa saja, sekolah mana saja, yang ingin memilikinya.

LSM sendiri adalah sarana bagi sekolah untuk dapat melakukan pengaturan dan pengelolaan materi pembelajaran bagi siswa. Dalam platform ini diharapkan semua informasi terkait kegiatan belajar dan mengajar dapat dituangkan dalam satu platform untuk semua keperluan siswa.

Mulai dari materi pelajaran, bahan ajar, lembar kerja siswa, jadwal pelajaran, kelas online (daring), kelas kursus online, video materi pembelajaran, bahkan koperasi siswa juga bisa menjual barangnya secara online.

Bekerjasama dengan ICON+ yang merupakan anak perusahaan PLN (persero) di bidang telekomunikasi, LSM dibundling bersama dengan paket data GSM ICON+ dengan biaya per bulan per siswa mulai dari Rp 20.000.

Dalam hal ini, GM ICON+ SBU Regional Jawa Timur, Agus Widya Santoso menjelaskan bahwa, ICON+ siap bekerjasama dengan sekolah dan dan juga Dinas Pendidikan di seluruh Jawa Timur untuk menghadirkan sistem Pendidikan daring yang murah dan berkualitas.

Manajer ICON+ Kantor Perwakilan Malang, Eko Candrasasmita juga menambahkan, LMS yang ditawarkan secara gratis diharapkan dapat mengurangi beban siswa dan juga sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di masa kelaziman baru.

Dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara ICON+ dan perancang LMS pada tanggal 27 Juli 2020, Eko Candrasasmita menyampaikan beberapa keluhan dari orang tua murid tentang biaya pembelajaran yang semakin membengkak.

“Ada seorang ibu yang mengatakan bahwa uang kuota internet sebesar 50 ribu ternyata habis dalam dua hari, dan ini sungguh memberatkan kami,” ujar Eko menyampaikan.

Dengan penggunaan kuota internet yang tidak tekontrol itu lah maka ICON+ berusaha untuk hadir menjadi solusi bagi dunia pendidikan.

Interface LMS sendiri bisa diakses melalui internet pada laman www.lms4free.com yang mana nama domain, tulisan header, gambar dan lain sebagainya dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap sekolah yang ingin menggunakannya.

Adapun layanan yang diberikan diantaranya adalah sebagai gerbang menuju storage materi pembelajaran seperti kumpulan materi pembelajaran, soal-soal, bahan ujian kelas, lembar kerja siswa, dan sebagainya, dan semuanya dibuat dalam format elektronik atau digital dan juga dalam format cetak (print out).

Fitur lain yang bisa didapatkan dengan penggunaan LMS ini adalah presensi online dengan menyematkan teknologi geo-tag sehingga setiap murid yang melakukan absesnsi akan diketahui lokasinya memang berada di rumah karena langsung ditunjukkan secara live saat siswa melakukan presensi online.

Fitur penting lainnya adalah pembelajaran online, karena sejalan dengan konsep merdeka belajar, terdapat platform video conference pada laman lms4free dimana seorang guru dapat melakukan kegiatan tatap muka online dengan jumlah murid yang dibatasi sebagnyak 50 orang murid saja.

Semua kegiatan pembelajaran online juga diunggah ke laman YouTube channel milik sekolah sehingga seorang siswa dapat mengulangi video kegiatan tatap muka pada hari dan kesempatan yang berbeda.

“Kami ingin memfasilitasi proses belajar mengajar ini dengan metode yang sederhana, mudah, dan juga murah. Kami akan bagikan secara gratis kepada seluruh sekolah yang membutuhkannya, hubungi saja kami,” pungkas DrEng Fadly Usman. (mic)

Skip to content