Top

Mahasiswa Teknik Kimia UB Sulap Limbah Alpukat Menjadi Tabir Surya

Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan pancaran sinar matahari sepanjang tahunnya. Namun, sinar matahari yang sampai di muka bumi juga mengandung sinar UV-A dan UV-B.

Sinar ini membawa dampak negatif terhadap kulit, mulai dari kulit terbakar, penuaan dini, bahkan kanker kulit.

Berdasarkan hasil survey Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kanker kulit menempati urutan ketiga terbanyak dari keseluruhan jenis kanker yang ada di Indonesia.

Di sisi lain, Indonesia juga memproduksi 410.094 ton alpukat di tahun 2018. Umumnya, bagian dari alpukat yang dimanfaatkan adalah dagingnya saja, sedangkan bagian lainnya dibuang begitu saja.

Hal ini tentu akan menimbulkan limbah kulit dan biji alpukat yang banyak pula jika dilihat dari jumlah produksinya.

Padahal, dalam biji dan kulit alpukat mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder, yaitu tanin, flavonoid, dan minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai chemical absorber karena dapat menyerap UV.

Melihat fenomena ini, lima mahasiswa Teknik kimia UB yang diketuai oleh Bill Herberton Biyang  menciptakan IVERALM, sebuah tabir surya yang memanfaatkan limbah biji  dan kulit alpukat sebagai bahan bakunya.

Inovasi ini diklaim dapat melindungi kulit dari sinar UV-A dan UV-B agar terhindar dari berbagai penyakit kulit.

“Produk ini juga dapat menghidrasi dan menjaga kelembaban kulit,” tambah Bill.

Produk ini sekaligus mendukung program SDGs di Indonesia pada tujuannya yang ke-12, yaitu secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan daur ulang dan penggunaan kembali untuk meraih manajemen ramah lingkungan.

IVERALM berbentuk cream berukuran 60 mL dan dikemas menggunakan kotak berukuran 15x15x5cm dan dijual Rp40.000 satu botolnya.

“Jika pembeli mengembalikan lima bekas botol produk ke kami, nanti akan ditukarkan dengan totebag dengan desain menarik,” ujar Bill.

Tim IVERALM memang berencana untuk bekerjasama dengan Pusat Daur Ulang (PDU) Malang untuk mendaur ulang botol yang dikembaikan tadi.

Bersama keempat rekannya Chindy Wulandari, Shafira Azzahra, Silvia Febriani, dan Syamsul Lathif Syahli di bawah bimbingan Supriyono, S.T., M.T. akan berjuang bersama inovasi ini menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIII 2020 mendatang.

“Dua bulan ini kami persiapkan semaksimal mungkin. Ke depan kami akan mengembangkan formula IVERALM agar lebih maksimal dan menambah varian ukuran botol serta packagingnya,” beber Bill. (mic)

Untuk info lebih lanjut mengenai produk, silahkan kunjungi media sosial IVERALM:
Instagram: iveralm.official
facebook: iveralmofficial
website: https://iveralmsunscreen.zyrosite.com/

Skip to content