Top

LAGA GEMPA, Gebrakan Baru dalam Sistem Penanda Gempa

Empat mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) berhasil menciptakan sebuah alat inovasi baru, Laga Gempa, Lampu Siap Siaga Gempa. Alat ini berfungsi sebagai early warning system otomatis di daerah zona gempa.

Ketua tim, Yusuf Yuaniar menjelaskan temuan ini dapat membantu masyarakat agar dapat menyelamatkan diri lebih cepat dari bahaya gempa bumi.

“Dengan bunyi alarm yang bisa menjangkau dua sampai tiga kamar tidur. Dengan begitu, korban jiwa akibat bencana gempa bumi dapat terkurangi,” katanya.

Selain itu, alat ini juga dapat digunakan sebagai lampu tidur dengan warna warm white dengan desain berbentuk prisma trapesium dapat menambah estetika ruangan.

Dia menambahkan, inovasi ini menggunakan baterai Li-ion 18650 yang dayanya bisa diisi ulang sehingga bisa menghemat biaya .

“Memiliki daya 13.000mAh alat ini dapat menyala seharian penuh dan dapat diisi ulang dayanya selama delapan jam,” ucapnya.

Inovasi ini akan diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-36 tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia pada 1-6 November 2023 mendatang.

Selain Yusuf Yuniar, tim ini beranggotakan Cyril Wahyu Dwi Anugrah (Teknik Elektro), M. Fajar Arif (Teknik Elektro), dan Deca Melani (Perencanaan Wilayah dan Kota).

Inovasi ini berhasil mendapatkan pendanaan dan saat ini sedang dalam tahap pemasaran. Dr. Tri Nurwati, ST., MT., selaku dosen pembimbing mengemukakan bahwa LAGA GEMPA berhasil membuktikan dan memberikan gebrakan baru dalam pemberian peringatan pertama sebelum terjadinya gempa bumi.

“Alat ini sudah dipasarkan melalui instansi pendidikan, rumah kos, dan daerah rawan gempa bumi. Lokasi tersebut memerlukan sebuah peringatan pertama guna mitigasi bencana gempa bumi,” kata Yusuf

Alat ini telah digunakan di daerah Kota Malang, Cianjur, Yogyakarta, Aceh, Probolinggo dan sekitarnya. Tidak hanya itu, alat ini juga dipesan langsung oleh tenaga pendidik asal United Kingdom (UK) sebagai perbandingan alat yang kompeten dalam mitigasi bencana gempa bumi.

LAGA GEMPA dijual seharga Rp400 ribu untuk satu lampu dengan keunggulan dapat mendeteksi gempa bumi mulai dari getaran rendah, menengah, hingga getaran tinggi yang disertai oleh bunyi alarm yang berbeda-beda.

“Untuk saat ini kami membuka pre-order dan sudah di pasarkan melalui freelancer di aceh, jogja, lombok, bogor, probolinggo, malang dan sekitarnya,” pungkas Yusuf.

Skip to content