Top

UB Kembali Kukuhkan Dua Guru Besar Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan 4 Guru Besar/Profesor. Dua diantaranya berasal dari Fakultas Teknik (FT UB). Pengukuhan dilaksanakan Selasa, (12/12/2023) di Gedung Samantha Krida UB. Dua Profesor tersebut yaitu Prof.Gunawan Prayitno, S.P., M.T., Ph.D dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Prof Sugiono S.T., M.T., Ph.D. dari Departemen Teknik Industri (TI).

Prof. Gunawan Prayitno, S.P., M.T., Ph.D. tercatat sebagai Profesor aktif ke 26 di Fakultas Teknik (FT) dan Profesor aktif ke 201 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke 360 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya.

Beliau yang merupakan Profesor Bidang Ilmu Perencanaan Wilayah dan Desa Berkelanjutan tersebut membawakan Orasi Ilmiahnya yang berujudul “Social Capital-Integration (SCI) Sebagai Basis Konstruksi Desa Berkualitas”

Menurutnya, SCI dianggap sebagai basis konstruksi desa berkualitas. Hal ini muncul sebagai elemen kunci untuk mempercepat transformasi digital di pedesaan. Integrasi modal sosial (SCI) sebagai basis konstruksi desa berkualitas mencakup sejumlah elemen. Beberapa di antaranya seperti hubungan sosial, kepercayaan, norma bersama, dan kolaborasi dalam konteks desa.

“Ketika teknologi digital dalam era ini telah memasuki desa-desa kita dengan cepat, penting untuk mengenali dan memahami peran yang dimainkan oleh modal sosial dalam membentuk desa keberlanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Sugiono, S.T., M.T., Ph.D. merupakan Profesor aktif ke 27 di Fakultas Teknik (FT) dan Profesor aktif ke 203 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke 362 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya.

Beliau merupakan profesor pada bidang Ilmu Ergonomi Transportasi Fakultas Teknik menemukan pendekatan baru berbasis sistem integrative dalam peta jalan yang aman yang mampu menggugah kewaspadaan dan kosentrasi pengendara yang akan melintasi perlintasan kereta api.

Dalam orasi ilmiahnya, beliau menyinggung masalah perlintasan kereta api sebidang di Indonesia yang tidak ada petugas ataupun palang pintu berjumlah 2.259 lokasi. Selain itu, berdasarkan data kecelakaan pada 2022, jumlah kecelakaan di perlintasan kereta api sebidang adalah sebesar 289 kejadian atau sebanyak 6,02 kejadian kecelakaan tiap minggunya.

Sebanyak 87 persen kecelakaan atau sekitar 251 kecelakaan terjadi pada perlintasan tanpa petugas. Dia tidak menampik telah banyak temuan yang membahas upaya pencegahan kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api. Namun Profesor Bidang Ilmu Ergonomi Transportasi FT UB ini menemukan pendekatan baru berbasis sistem integratif dalam peta jalan yang aman. Pendekatan tersebut mampu menggugah kewaspadaan dan konsentrasi pengendara yang akan melintasi perlintasan kereta api.

Adapun peta jalan itu dinamakan double awareness driving (DAD) yang bekerja dalam bentuk peta visual dan audio. Peta DAD ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem informasi masinis dan device pada perlintasan tanpa petugas.[drn]

 

 

Skip to content