Top

Benchmarking Tim ZI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tim ZI FTUBPada hari Rabu, 24 Juli 2024, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) menerima kunjungan benchmarking dari Tim Zona Integritas (ZI) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Pimpinan Lantai 3 Gedung FTUB.

Benchmarking ini berfokus pada pelayanan prima dan review Standar Operasional Prosedur (SOP). Rombongan FST ini disambut oleh Ketua ZI FTUB yang juga Wakil Dekan Bidang Umum, Keuangan, dan Sumber Daya, Ir. Ismu Rini Dwi Ari, M.T., Ph.D.

Lebih lanjut, hadir pada kegiatan siang hingga sore hari itu antara lain Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, Dr. Eng. Ir. Herry Santosa, S.T., M.T., IPM., Ketua Gugus Jaminan Mutu, Dr. Eng. Evi Nur Cahya, S.T., M.T., dan Segenap Manajer Area Tim Zona Integritas FTUB.

Tim ZI FST UIN Sunan Gunung Djati BandungDi sisi lain Rombongan Tim ZI FST UIN Sunan Gunung Djati yang hadir antara lain Dr. Elis Ratna Wulan, M.T., Dr. Aep Saepuloh, M.Si., Nanang Ismail, M.T., Riska Puspita Sari, M.Si., Siska Tridesianti, M.Si., dan Rifqi Syamsul Fuadi, S.T, M.Kom.

“Kami diamanahi Dekan untuk Benchmarking ke FT. Salah satu hal yang mendasar adalah bagaimana kita menjalankan pelayanan prima untuk stakeholder utamanya mahasiswa. Benang merahnya adalah pelayanan prima. Kami ingin mendengar bagaimana yang sudah berjalan di FT,” ujar Dr. Elis mewakili rombongan.

Dijawab langsung oleh Ir. Ismu, di Fakultas Teknik bisnis utamnya adalah di aktifitas Tenaga Kependidikan. Ia mencoba untuk menyusun tim ideal untuk Tim ZI di FTUB ini.

“Di Tim ZI besar ini kami mencoba untuk ideal, jadi 50% terdiri dari tendik dan 50%nya dosen,” ujarnya.

Benchmarking Tim ZI FST UIN Sunan Gunung Djati Bandung ke FTUBKegiatan dilanjutkan dengan penjelasan WD2 dan WD3 mengenai pelaksanaan Tim Zona Integritas di Universitas Brawijaya, khususnya di Fakultas Teknik. Mereka memaparkan berbagai strategi dan praktik terbaik yang telah diterapkan untuk mencapai pelayanan prima.

Sesi tanya jawab yang interaktif pun menyusul, di mana para peserta saling bertukar informasi dan pengalaman terkait implementasi pelayanan prima dan SOP. Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kerja sama dan kolaborasi yang harmonis antara kedua institusi.

Dengan adanya kegiatan benchmarking ini, diharapkan kedua pihak dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik yang telah dijalankan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional di masing-masing institusi. (mic)

Skip to content