Top

Teknik Sipil UB Kembali Menerima Student Mobility Program UTHM

Civil eng Student InboundDepartemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) kembali menerima mahasiswa inbound dalam program Student Mobility Program dari Fakulti Kejuruteraan Awam dan Alam Bina (FKAAB), Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, pada hari Jumat, 19 Juli 2024.

Lima mahasiswa FKAAB ini akan menjalani Students Industrial Training atau Praktek Kerja Lapangan mulai tanggal 22 Juli hingga 28 September 2024 di proyek pembangunan gedung parkir UB.

Civil Eng Student Inbound from UTHMMahasiswa peserta Student Industrial Training Program dari UTHM ini antara lain Elias Zubair Bin Zulfa Asri, Muhammad Fahizan Bin Safrisal, Abdul Aziz Bin Maryani, Nurul Izzah Fatihah Binti Zulkifli, dan Nur Awadah Binti Abd Latip.

“Departemen telah menyiapkan berbagai kegiatan pembelajaran yang melibatkan mahasiswa inbound. Kami juga ingin mahasiswa inbound tidak hanya mendapatkan pengalaman teknis, tetapi juga merasakan budaya lokal, khususnya di Malang,” kata Dekan FTUB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.

Civil Eng Student Inbound from UTHM Reception Dosen pendamping dari UTHM, Prof. Madya. Dr. Nor Hazurina Othman, menyampaikan apresisasinya terhadap kerjasama ini, terutama kepada Departemen Teknik Sipil yang telah memfasilitasi program Student Industrial Training selama 10 minggu ke depan.

“Semoga mereka mendapatkan dan membagikan pengalaman, khususnya dalam bidang Teknik Sipil. Pengalaman semacam ini sangat berharga dan tidak semua mahasiswa mendapat kesempatan seperti ini,” ujarnya.

UTHM Inbound 2024Ketua Departemen Teknik Sipil FTUB, Ir. Eko Andi Suryo, ST., MT., Ph.D., berpesan kepada mahasiswa inbound agar tidak ragu menghubungi jika membutuhkan bantuan. Dia juga menyampaikan bahwa departemen telah memfasilitasi dosen pendamping baik dari pihak departemen maupun industri untuk memastikan program berjalan lancar.

“Kami juga berpesan agar peserta selalu memperhatikan keselamatan baik di area proyek maupun di luar kegiatan akademik. Meskipun prosedur konstruksi dan keamanan di proyek mungkin serupa, mahasiswa inbound mungkin perlu beradaptasi dengan budaya dan lingkungan setempat,” pesannya. (mic)

Skip to content